Dari pengamatan detikcom, Selasa (14/4/2015), ada sekitar 100 warga yang menghalangi baik pria dan wanita. Mereka duduk-duduk di aral waduk. Polisi yang datang meminta warga untuk menyingkir, tetapi warga tidak mau.
Meski sudah dilakukan negosiasi, namun warga tetap enggan menyingkir. Saat itulah polisi mulai bertindak menghalau warga. Namun warga mencoba melawan. Sempat terjadi dorong mendorong antara warga dan polisi.
Warga juga melempari polisi dengan batu dan botol air mineral. Warga yang dianggap sebagai provokator ditangkap dan diamankan. Dalam insiden itu, ada warga yang pingsan dan ada warga yang terluka dan dibawa ke puskesmas setempat.
Kasus Waduk Sepat ini berawal dari tukar guling lahan antara Pemkot Surabaya dengan pengembang Ciputra. Meski secara administrasi sudah ada kesepakatan untuk tukar guling ini, namun warga menolak dan tetap mempertahankan waduknya.
(iwd/fat)