Penuhnya lahan pemakaman lantaran penuhnya 'kijing' yang dilakukan keluarga ahli waris dengan membangun secara permanen di atas pusara. Banyaknya 'kijing' ini mempersempit dan 'memakan' lahan pemakaman.
"Karena banyak 'kijing' membuat TPU penuh dan tidak memungkinkan untuk pemakaman lain," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Chalid Buchari saat dihubungi, Rabu (21/1/2015).
Namun, kata dia, pihaknya tetap berusaha memberikan tempat pemakaman bagi siapa saja dengan syarat tidak menuntut lokasi.
(ze/fat)