Di antara yang tidak pernah terbayangkan adalah adanya WNI berumur 81 tahun. Pria bernama Badrudin Lantas Yakub itu lahir pada 12 Agusyus 1934. Kondisinya sudah cukup rentan meskipun masih bisa beraktivitas. Kelihatannya pria yang tak mahir berbahasa Indonesia ini tinggal melebihi batas visa pasca melakukan umrah.
Badrudin tidak sendirian. Di antara yang difasilitasi kepulangan kali ini terdapat 58 WNI yang berumur di atas 50 tahun. "Usia setua itu mestinya tinggal di rumah bersama anak cucu dan tidak bepergian jauh, apalagi tidak didampingi saudara," ujar seorang penjemput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi umur, rombongan tersebut terdiri dari WNI dalam usia yang produktif. Sebanyak 158 orang memiliki usia antara 31-39 tahun. Mereka rata-rata wanita yang harus pergi dari kampung halamannya untuk menghidupi keluarga.
Daerah mana penyumbang overstayers di Saudi kali ini? Paling banyak berasal dari Jawa Timur atau berjumlah 201, sedangkan juara keduanya dari Jawa Barat, 124 orang.
Yang paling mengenaskan adalah Ipah Saripah, 38 tahun, asal Cillin. Yang bersangkutan saat ini sedang menderita kanker rahim dengan perut yang membuncit. Adapun Samiyatun asal Jember telah bermukim di Saudi selama 25 tahun namun kali ini pulang nyaris tanpa uang. Samiyatun sedang stres berat. Masya Allah.
Wakil Menlu, M. Fachir menegaskan bahwa pemulangan ini merupakan gesture baik Pemerintah Indonesia. Sejauh ini Pemerintah Saudi telah memulangkan WNI overstayers berjumlah puluhan ribu. "Kita juga memiliki kewajiban memulangkan warga kita," ujarnya.
Sementara, PLT Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, berharap agar mereka yang dipulangkan dapat menyebarkan pengalamannya kepada sanak saudara dan tetangga. "Pengalaman overstay di negara orang selalu pahit rasanya. Jangan diikuti yang lainnya," ujarnya
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini