Ernadi (37) gelap mata karena mengira istrinya, Zainiya, berselingkuh. Akibat ulah si suami, wanita 32 tahun itu mengalami dua luka robek di leher dan satu luka di jari tangan. Kini Zainiya dirawat di IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Minggu (2/11/2014) setelah sempat di rawat di RS Daerah Asembagus.
"Dua luka dileher itu butuh dieksplorasi, karena banyak pembuluh darah. Makanya, malam ini pasien rencananya kita rujuk ke RSU Jember," kata dr Dewi Setyaning di IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
Saat istrinya terbaring kritis di rumah sakit, Ernadi harus berurusan dengan polisi. Pria pekerja meubel ini menyerahkan diri ke Mapolsek Asembagus, usai menggorok Zainiya di dalam rumahnya, di Desa/Kecamatan Asembagus. Khawatir jadi sasaran amuk massa, petugas Polsek Asembagus pun segera melimpahkan Ernadi ke Mapolres Situbondo.
"Selain antisipasi kemarahan massa, kasus ini kan kategori kekerasan dalam rumah tangga. Makanya diserahkan ke Polres, karena di sana ada PPA-nya. Informasi di luar katanya karena cemburu, tapi masih diselidiki," kata Kapolsek Asembagus, AKP Priyono kepada detikcom.
Keterangan yang dihimpun detikcom menyebutkan, aksi penganiayaan yang dilakukan Ernadi terjadi saat di rumahnya sedang sepi, sekitar pukul 18.30 Wib. Dua anaknya sedang pergi mengaji ke musala. Kesempatan ini dimanfaatkan Ernadi untuk menganiaya istrinya. Dengan sebilah celurit, dia tega menggorok leher istrinya. Beruntung, sebelum nyawanya melayang, Zainiya berhasil lari keluar rumah.
"Tidak ada yang tahu bagaimana kejadiannya. Karena tidak terdengar ada pertengkaran. Saya lihat adik saya keluar dari rumahnya sambil pegang leher, sudah banyak darahnya," tutur Badriyah, kakak korban saat di IGD RSU Situbondo.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini