Uniba: Aksi Demo Ditunggangi Ketidakpuasan Pemilihan Rektor

Uniba: Aksi Demo Ditunggangi Ketidakpuasan Pemilihan Rektor

- detikNews
Senin, 17 Mar 2014 17:00 WIB
Foto: Putri Akmal
Banyuwangi - Rektorat dan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Banyuwangi, melakukan mediasi terhadap mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba).

Dalam mediasi tersebut, Sekretaris PPLP PT PGRI Siswadji menegaskan, bahwa keabsahan ijazah lulusan Uniba dianggap resmi. Dan terkait terpilihnya Drs H. Teguh Sumarno MM tersebut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

"Kami jamin ijazahnya resmi, legal. Mahasiswa tidak perlu khawatir," ujar Sekretaris PPLP PT PGRI Siswadji kepada wartawan, Senin (17/03/2014).

Saat lakukan mediasi bersama puluhan perwakilan mahasiswa, Siswadji menuturkan bahwa edaran dari Kopertis wilayah VII itu salah kaprah. Hal itu terjadi akibat dualisme di jajaran PPLP PT PGRI Banyuwangi.

Didampingi sejumlah jajaran rektorat Uniba, Siswadji yang merupakan pengurus sah menuding bahwa surat edaran dari Kopertis VII yang menyerukan perihal ilegalnya ijazah mahasiswa itu diduga ada ketidakpuasan salah satu kandidat calon rektor yang gagal dan ingin menjatuhkan Uniba serta rektor terpilih periode 2014-2018.

Siswadji menyayangkan terhadap tersebarnya surat edaran yang dibagikan ke seluruh mahasiswa, pasalnya surat itu dianggap tidak sesuai dengan bukti autentik akte-akte yang ada.

"Surat edaran itu bukan ditujukan ke kami (PPLP PT PGRI) pengurus yang sah. Itu ditujukan ke yayasan yang ilegal," tegasnya saat mediasi di gedung B Uniba.

Saat pertemuan dengan mahasiswa, Siswadji mengimbau seluruh mahasiswa agar tidak resah dengan isu-isu tidak jelas yang berkembang melalui edaran dan SMS yang sifatnya provokatif. Apalagi itu terkait keabsahan yayasan dan lembaga rektorat uniba yang nantinya berimbas pada ilegalnya ijazah.

Menurutnya, mahasiswa dituntut bersikap independen yang merujuk pada fakta dan bukti otentik. Pihak rektorat Uniba beserta yayasan berharap mahasiswa tidak semerta-merta mempercayai.

"Anda-anda ini sebagai mahasiswa seharusnya mengkaji dulu terkait isu yang menyesatkan tersebut, jangan mudah diadu domba," tegas Siswadji.

Di pihak lain mahasiswa yang belum memahami permasalahan tersebut dan tidak mengikuti klarifikasi terkait isu yang sedang berkembang, tetap melakukan orasi di depan kampus menuntut kejelasan dari edaran yang dikeluarkan oleh Kopertis wilayah VII. Mereka bersikukuh akan tetap membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

"Kami tetap akan memproses kasus ini ke jalur hukum, karena nasib mahasiswa ini masih diombang ambingkan pihak Rektorat Uniba," pungkasnya.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.