Hal ini diungkapkan, Fatkhul Arif, Humas Kanwil Kemenag Jatim kepada detikcom, Minggu (10/11/2013). "Ya benar kita evakuasi dari pengaruh negatif. Karena selama ini banyak pengaruh dari kelompok kelompok tertentu yang tidak menginginkan perdamaian serta mengganggu upaya kembalinya para pengungsi ke jalan yang benar," ujarnya.
Evakuasi ini kata Arif, selain untuk menghindarkan dari pengaruh negatif juga dilakukan atas dasar adanya persamaan persepsi yang sama. "Evakuasi ini tidak ada unsur paksaan. Tetapi atas dasar kesadaran mereka sendiri tanpa ada paksaan," ungkapnya.
Menurutnya, selama ditampung di rusun Jemundo Puspa Agro, para pengungsi selalu mendapat hasutan dari kelompok tertentu yang menjadikannya sebagai proyek dan isu internasional sehingga menghambat upaya perdamaian.
"Kita amankan ditempat yang netral. karena ada kelompok yang tidak menginginkan kedamaian sehingga menjadikannya sebagai isu internasional dan sebuah proyek. Jika kita tempatkan di tempat yang aman, insya Allah mereka (pengungsi syiah) bisa kembali ke jalan yang benar," tuturnya.
Sementara pemilihan Asrama Haji, Sukolilo Surabaya sebagai tempat penampungan dipilih agar terhindar dari khalayak ramai. "Biar mereka bisa fokus perdamaian dan akan dikawal oleh ulama juga sehingga keselamatan dan kedamaian serta nyawanya," pungkas Arif.
(ze/ze)











































