Keluarga Eni baru menerima kabar awal pekan kemarin. Kabar itu didapat dari perusahaan penyalur Eni, PT. Mulia Laksana Sejahtera(MLS). Ibu satu anak ini meninggal bunuh diri di dalam toilet RS Luo Dong Shen Mu, Taiwan.
Selama bekerja di Taiwan selama 14 bulan terakhir, Eni tidak pernah mengeluhkan sakit apapun, dan tetap mengirim uang ke suaminya, Edi Kasmianto 35.
"Beberapa hari sebelum meninggal, informasinya istri saya tidak diterima bekerja lagi oleh majikan tanpa sebab yang jelas, trus mau di kembalikan ke Indonesia, hingga akhirnya masuk RS karena kondisinya menurun," terang Edi kepada detiksurabaya.com, Kamis (3/1/13).
Setelah berada di rumah sakit, kata Edi, istrinya berbuat nekat. Eni diduga melakukan aksi bunuh diri di dalam toilet rumah sakit.
"Katanya pamit ke belakang, tahu-tahu sudah meninggal dalam kamar kecil, dengan luka di perut dan leher,"imbuh Edi sambil memegang foto almarhumah.
Sebelum adanya kabar tersebut, Edi mengaku mendapat firasat melalui mimpi. Dalam mimpinya Edi melihat istrinya basah kuyup kena air laut. Edi selanjutnya membopong sendiri istrinya.
"Itu firasat saya. Paginya, istri saya masih sempat nelfon tidak ingin pulang ke Indonesia, siangnya bunuh diri itu," ujar Edi dengan kalimat terbata-bata.
Hingga kini, jenasah Eni masih berada di Taiwan dan menunggu proses kepulangan ke kampung halaman. Keluarga besar Eni berharap, agar jenasahnya dapat segera dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman.
Keluarga Eni tidak ingin menuntut apapun atas kejadian ini ke perusahaan yang memberangkatkan Eni. Kasus ini, menambah daftar panjang kasus kematian yang menimpa buruh migran asal Kabupaten Blitar di luar negeri.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini