Sidak Hewan Qurban, Disnak Jember Temukan Kambing Berpenyakit

Jember - Beberapa hari menjelang perayaan Idul Adha, petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Jember melakukan pemeriksaan hewan qurban di beberapa pedagang yang ada di kelurahan Tegal Besar. Dari pemeriksaan tersebut, petugas menemukan banyak hewan qurban jenis kambing yang tidak layak untuk dijadikan qurban.

Selain kambing yang ditemukan petugas mengidap penyakit menular seperti kulit gatal dan penyakit mata, petugas juga menemukan kambing yang kembung berkumpul menjadi satu dalam bedak berukuran 5 x 5 meter.

"Beberapa diantaranya terdapat penyakit ORF atau kulit gatal dan penyakit ini menular, dan saya meminta agar tidak dijual kemasyarakat," kata Siti Nurul Hayati, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jember kepada detiksurabaya, Rabu (24/10/2012).

Petugas meminta pada pedagang untuk mengeluarkan kambing yang sakit dari tempat penjualan hewan. Selain khawatir kambing yang sehat tertular penyakit yang sama, masyarakat yang membeli bisa merasa aman kambing yang dibelinya untuk kepentingan qurban aman dari segala penyakit.

"Kami beri teguran keras pedagang tersebut untuk mengeluarkan kambing yang berpenyakit dari kandang hewan yang akan dijual untuk qurban, sehingga masyarakat tidak membeli kambing yang sakit dan saat diqurban daging yang dikonsumsi aman dari penyakit,"tambahnya.

Sementara itu, Asmat penjual kambing kurban asal Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, mengaku tidak mengetahui jika kambing yang dijualnya dibursa hewan qurban memiliki penyakit, apalagi yang bisa menular.

"Saya akan pindah kambing itu dan sesuai anjuran dari Dinas Peternakan, bahkan nanti akan saya belikan obatnya, selama ini yang saya lihat hanyalah poel atau tidaknya kambing seperti syarat sahnya hewan untuk diqurban," kata Asmat di lokasi bursa penjualan hewan.

(bdh/bdh)