Menurut pengakuan Harianto, dirinya berperan sebagai pembantu Darto dalam menghabisi nyawa korban. Ia dipaksa Darto untuk membantu mengubur
korban guna menghilangkan jejak korban.
Bahkan ujar Harianto, korban sempat ditembak hingga dua kali menggunakan senapan angin. Karena tidak segera tewas, kedua pelaku akhirnya meracuni korban dengan racun tanaman yang dicampur ke minuman botol. Tidak segera tewas juga, Darto akhirnya memukul kepala korban hingga tewas.
"Saya mendengar ada dua kali tembakan, makanya saya mencari arah suara, ternyata kakak saya menembak korban dan saya dipaksa untuk membantu mengubur," kata Harianto kepada detiksurabaya.com usai pemeriksaan petugas, Senin (5/3/2012).
Sementara itu, AKBP Kasero Manggolo, Kapolres Kediri menyatakan bahwa saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap Darto yang menjadi otak pembunuhan tersebut. Sedangkan Harianto yang telah tertangkap dijerat dengan pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP, 56 KUHP dan 365 KUHP.
"Kami masih melacak keberadaan Darto,"ungkap Kasero Manggolo.
Dari pennyidikan lebih lanjut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sepasang sepatu warna coklat, satu buah sabit, satu botol minuman fruitamin, satu botol obat tanaman, satu lembar karpet yang dibuat mengangkat korban ke kebun cabe dan dua lembar seng penutup kuburan korban.
Sebelumyan diberitakan, Bagus Febrianto (28) menghilang mesterius saat melakukan penagihan ke rumah Darto, salah seorang nasabah Bank Danamon. Karena keberadaan korban tidak diketahui akhirnya teman korban melapor ke polisi, dan Bagus ditemukan tewas terkubur di samping pohon cabe di belakang rumah Darto.
(bdh/bdh)