Sunardi (24) saalah satu penjaga tanaman tersebut kepada detiksurabaya.com, Sabtu (29/11/2008) menjelaskan bahwa tumbuhan tersebut tumbuh sudah hampir 3 pekan terakhir. Namun baru ramai dalam 3 hari terakhir karena cepatnya informasi.
"Warga penasaran ingin tahu bentuknya dari dekat jamur yang sangat besar dan jarang ada ini," jelas Sunardi.
Dalam satu hari jumlah warga yang datang melihat jamur aneh ini mencapai 400 orang. Mereka datang dari Magetan maupun Ngawi, Ponorogo bahkan Karanganyar, Jateng.
Kepala Dusun III Desa Getasanyar Kecamatan Sidorejo Ibnu menceritakan, pohon rumpun bambu tempat tumbuhnya jamur tersebut adalah milik dari Sukar (45), warga Panekan.
Sebelum jamur raksasa tersebut ditemukan, Ibnu mengaku sempat didatangi arwah seorang sinden yang meninggal 100 tahun lalu dalam mimpi. Dalam mimpi itu, sinden meminta agar makamnya dirawat dengan baik.
"Seratus tahun lalu di kampung ini memang ada sinden yang meninggal, dan dimakamkan di makam umum kampung sini, namun tidak terawat. Saya ditemui dalam mimpi suruh merawat makam sambil sinden itu memberikan gundukan tempurung kelapa. Setelah itu, beberapa hari kemudian warga menemukan jamur raksassa ini," jelas Ibnu.
Bahkan tambah in, warga yang datang untuk melihat jamur raksasa ini yakin akan mendapatkan berkah. Sehingga banyak warga luar Magetan yang berdatangan mulai pagi hingga malam hari.
Pengamatan detiksurabaya.com di rumpun bambu petung tersebut memang tumbuh 2 jamur dengan ukuran besar. Jamr itu berukuran tinggi 60 cm dengan diameter 40, dan jamur kedua mempunyai tinggi 40 cm dengan diameter 20 cm.
Agar jamur yang dianggap langka ini tidak disentuh pengunjung, warga membuat pagar bambu dengan jarak 2 meter, dan diberi tulisan agar pengunjung tidak menyentuh jamur itu. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini