Potret Pencuri Kayu yang Anaknya Diterjang Peluru Polisi

Potret Pencuri Kayu yang Anaknya Diterjang Peluru Polisi

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2008 21:53 WIB
Bojonegoro - Belum pernah terpikirkan sekalipun di benak keluarga Suli (35) warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro akan menjalani kehidupan dengan kesusahan yang berganda. Tepat enam hari setelah dipenjara, anak kedua Sri Wahyuni (6) pergi untuk selamanya karena peluru nyasar setelah senapan milik Bripda Supriyanto.

Suli adalah sesosok pria desa yang pendiam dan selalu menolong tetangga-tetangganya. Sehari-hari ia bekerja sebagai buruh tani. Nah untuk menambah penghasilan, Jumat (12/9/2008) lalu ia mencuri kayu di hutan jati dekat rumahnya. Ia tertangkap oleh polisi hutan dan menjalani proses peradilan dengan tuduhan illegal logging atau pencurian kayu.

Ia bukanlah pencuri ulung yang pekerjaannya mencuri kayu dalam jumlah yang besar layaknya para cukong selama ini. Sehingga tatkala polisi hutan memergokinya bapak dua anak itu tidak bisa menghindar. Setelah tertangkap ia dititipkan polisi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bojonegoro.

Enam hari berlalu, Kamis (18/9/2008) siang, istrinya Supatmi (30) dan buah hatinya membesuk Suli di Lapas Bojonegoro. Tak disangka Sri Wahyuni yang bersama ibunya naik becak meninggal dunia setelah dadanya ditembus peluru dari senapan Bripda Supriyanto yang sedang bertugas mengawal napi di lapas tersebut. Sedangkan istrinya juga terkena peluru dan bersarang di pinggul, namun tidak tewas.

Kejadian ini tentu saja membuat sanak saudara kaget bukan kepalang. Tangis histeris menyambut jenazah di rumah sederhanya. Rumah Suli memang jauh dari mewah. Rumah itu berukuran 8x5 meter dengan dinding terbuat dari kayu. Lantainya hanya beralas tanah, kotor dan berdebu. Di dalam rumah itu tidak ada hiasan dinding ataupun perabotan sebagaimana rumah biasanya.

Di kamar tamu hanya ada dipan (tempat tidur) berlapiskan tikar kusam. Di rumah itu Suli tinggal bersama Supatmi dan kedua anaknya Muhammad Udin (8) dan (Alm) Sri Wahyuni. Di belakang rumah pria berambut cepak dan tubuh kekar ini terdapat hamparan hutan jati yang sudah gersang.

Wiji, kakak ipar Suli saat berbincang dengan detiksurabaya.com mengakui keluarga Suli tidak pernah sekalipun terlibat dengan kepolisian atau pelanggaran hukum. Keluarga ini terkenal pendiam namun peduli dengan tetangga.

"Itulah yang kerap diutarakan tetangga-tetangganya. Jadi dengan kasus ini membuat keluarga besar terkejut," ucapnya seraya mengusap kedua matanya yang sembab. Keluarga Suli pun menuntut agar polisi yang telah berbuat lalai yang mengakibatkan korban jiwa ini dihukum seberat-beratnya. Pasca kejadian itu, polisi menangguhkan penahanan Suli hingga batas waktu yang tak ditentukan. (gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.