Terdesak Butuh Beras, Pengangguran Curi Motor

Terdesak Butuh Beras, Pengangguran Curi Motor

- detikNews
Senin, 02 Jun 2008 17:21 WIB
Bandung - Dua dari tiga pelaku pencuri sepeda motor tertangkap basah aparat polsek Cidadap saat akan membawa lari sepeda motornya. Mereka mengaku mencuri karena tidak punya uang untuk membeli beras.

Tersangka yaitu DT (28) dan AB (21) serta satu lagi B yang berhasil melarikan diri. Para tersangka beraksi di sebuah kos an mahasiswa Jl Setiabudhi 157 A, Gegerkalong. Ketiga tertangkap basah oleh petugas Polsek Cidadap Minggu dini hari (1/6/2008) pukul 04.00 WIB.

Menurut pengakuan DT, dia dan dua rekannya sudah mengintai rumah kos an tersebut dengan berjalan kaki. Saat mereka sudah berhasil membuka kunci kontak dua motor yang akan mereka bawa lari, pertugas kepolisian langsung menciduk mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DT mengaku aksi pencurian yang dilakukannya karena terdesak membeli beras. "Saya ini sudah mengaggur. Ya untuk kebutuhan keseharian teramat sulit kami pun terdesak kebutuhan beli beras akhirnya mencuri," jelasnya saat ditemui di Polsek Cidadap, Jl Setiabudhi No 396, Senin (2/6/2008).

DT mengaku, awalnya mereka tidak berniat mencuri. Namun ketika melintas tempat kos an itu dan ada kesempatan, pencurian pun akhirnya dilakukan.

Menurut Kapolsek Cidadap, AKP Yus Danial, kedua sepeda motor yang akan dicuri sudah dirusak bagian kunci kontaknya hingga jebol. Selain itu kunco ganda pada sepeda motor tersebut diputus dengan gergaji besi.

Ketika para tersangka hendak membawa kedua motor, sambung Yus, petugas Polsek Cidadap yang sedang patroli melihat ada hal yang mencurigakan karena ada beberapa orang di tempat itu. Setelah diintai beberapa lama, mereka akhirmya ditangkap.

Kapolsek mengungkapakan, barang bukti yang disita berupa kunci astag dan satu buah gergaji besi. Mereka melanggar pasal 363 KUHP mengenai pencurian dan pemberatan. Pihak kepolisian pun akan terus menyelidiki karena salah satu pelaku termasuk DPO.

Salah seorang korban, Bambang Wismono (28) alumni NHI menyatakan dirinya bersyukur karena motornya tidak keburu dilarikan. "Padahal motor itu sudah begitu aman. Cakram digembok, kunci stang juga kunci alarm. Saya juga bersyukur karena cicilan motor itu satu bulan lagi baru lunas," tuturnya.

Padahal, lanjut Bambang, dirinya tidur seusai shalat shubuh tapi tidak terdengar suara gaduh.
(ema/ema)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads