Harga Sembako Meroket, Harga Cabe Terjun Bebas

Harga Sembako Meroket, Harga Cabe Terjun Bebas

- detikNews
Minggu, 18 Mei 2008 13:58 WIB
Surabaya - Harga sembako menjelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tak menguntungkan petani lombok di Kabupaten Tuban. Mereka terpuruk setelah harga sembako mulai merangkak naik sepekan terakhir.

Jika sebelumnya, harga komoditas dapur untuk jenis cabe merah bisa menembus harga Rp 30 ribu perkilo. Saat ini, harganya terjun bebas hingga menembus angka Rp 9 ribu perkilo.

Padahal, panen lombok di sentra-sentra peranian cabe masih belum rampung. Kawasan petani lombok yang saat ini panen diantaranya, di wilayah Kecamatan Semanding, Grabagan, Merakurak, Tambakboyo, Montong, Kerek, Singgahan, Parengan dan Kecamatan Soko. Ditaksir masa petik masih menyisakan waktu hingga dua pekan mendatang.

"Kalau sekarang harga lombok sudah jatuh seperti ini, bagaimana nasib petani. Padahal belakangan harga sembako sudah mulai naik," ungkap petani lombok asal Grabagan, Rasmono (47) saat ditemui detiksurabaya.com di ladangnya, Minggu (18/5/2008).

Dia menjelaskan, dalam kondisi ini semestinya petani menyimpan lombok hingga harga naik. Namun, saat ini para petani sudah tidak bisa berbuat banyak karena tingkat kebutuhan yang makin mendesak.

"Kalau petani punya uang simpanan, harga lombok jatuh tidak masalah. Sedangkan harga sembako untuk kebutuhan sehari-hari, sekarang sudah naik," ungkap Matrozi (51) petani lombok asal Desa Senori, Kecamatan Merakurak yang ditemui secara terpisah.

Saat ini di sejumlah sentra lombok di Tuban, panenan banyak disimpan petani. Namun diperkirakan tidak bakal berlangsung lama karena mereka sudah terdesak kebutuhan sehari-hari.

"Jika barang saat ini banyak. Kalau mau membeli di atas harga Rp 10 ribu petani akan melepas, karena kalau harga di bawah Rp 10 ribu perkilo, petani rugi banyak," kata Harsono, petani dan pedagang lombok asal Semanding.

Sementara itu dari pantauan di pasar-pasar tradisional di Tuban rata-rata terjadi kenaikan harga sembako secara perlahan-lahan. Untuk beras jenis bengawan yang semula Rp 5.200 perkilo menjadi Rp 5.500 perkilo.

Sedang beras mentik mencapai Rp 6.200 perkilo, padahal sebelumnya Rp 5.700 perkilo. Sementara untuk jenis IR 64 tercatat Rp 4.400 perkilo, sebelumnya
berada di kisaran Rp 4 ribu perkilo.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Tuban, Nurkhozin menyatakan, kenaikan harga sembako sudah terjadi mulai sepekan terakhir. Meski lonjakannya tidak drastis, namun cukup menjadi perhatian warga masyarakat.

"Yang menurun drastis saat ini harga lombok. Kalau pedagang kemudian menurunkan harga lombok, itu karena lombok mengalami over produksi. Sekarang kan sedang musim panen lombok di Tuban," jelasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.