Dukung Makan Bergizi Gratis, Ahmad Luthfi Bakal Geber Produksi Susu Jateng

Dea Duta Aulia - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 14:44 WIB
Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Purwokerto -

Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi bakal menggenjot produksi susu sapi di Jateng. Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis.

Menurutnya, peningkatan produksi susu Jateng sangat dibutuhkan. Sebab saat ini, produksi susu Jateng cenderung mengalami penurunan.

Data Susu Segar Nasional (SSDN) di Jawa Tengah menempati urutan ke-3 Nasional setelah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat. Menurut Data Statistik Nasional, produksi susu segar berturut-turut dari tahun 2021-2023 sebanyak 104.421,95 ton, 92.176,20 ton, dan 89.545,90 ton.

Sayangnya selama 3 tahun terakhir produksi susu segar di Jawa Tengah mengalami penurunan rata-rata mencapai 5% per tahun. Supaya hal tersebut bisa diatasi, dia mendorong petani untuk menggunakan bibit unggul. Ia juga bakal meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait.

"Untuk susu, jadi itu dari proses pembibitan dari hasil ternak itu harus unggul, harus ada keterlibatan dari dinas terkait dinas peternakan," kata Ahmad Luthfi saat Berkunjung ke Sentra Peternakan Sapi Singasari di Desa Singasari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2024).

Dia menjelaskan untuk menggenjot produksi susu, dirinya bakal mendorong para peternak untuk bergabung menjadi satu klaster yang diimbangin dengan pendampingan.

"Pendampingan untuk peternak sapi itu sendiri. Artinya kalau sapi perorang itu ada yang punya 7 ekor, 2 ekor, dan 5 ekor. Kita harus punya bentuk koperasi," jelasnya.

Selain itu, dia pun bakal mendorong para peternak untuk meningkatkan nilai dari susu sapi yang diproduksi. Salah satunya, mendorong produksi susu sapi Jateng untuk program Makan Bergizi Gratis.

"Kita gandengkan saja dengan kebijakan pusat terkait Makan Bergizi Gratis. Dengan penambahan susu mungkin bisa memberikan nilai tambah bagi mereka," tuturnya.

Tak hanya itu, Ahmad Luthfi pun bakal mendorong pendampingan kepada para peternak yang sapinya menderita Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Pasalnya, penyakit tersebut turut memberikan dampak negatif terhadap produksi susu.

"Itu sangat memukul peternak sapi. Ini harus recovery. Harus dibimbing lagi agar saat jatuh harus bangun lagi. Agar produksi susu bisa ditingkatkan," tutupnya.

Simak: Kata Ketua Banggar soal Anggaran Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Rp 10 M






(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork