Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambangi para petani di Desa Wonokerso, Kecamatan Tulis, Batang. Dalam kunjungannya, dia mendengarkan aspirasi terkait permasalahan yang dihadapi para petani lokal.
Adapun masalah yang didengarnya yakni terkait distribusi pupuk subsidi, penggunaan Kartu Tani, dan pembagian pupuk berdasarkan zonasi. Menanggapi hal ini, dia pun siap memberikan solusi konkret.
"Saya belanja masalah, ada beberapa masalah. Antara jatah pupuk di masing-masing wilayah kecamatan maupun kelurahan, di sana ada distributor, ada penyuluh pertanian lapangan (PPL), kemudian ada penggunaan Kartu Tani dan zonasi pupuk berdasarkan PPL," kata Luthfi dalam kunjungannya ke Wonokerso pada Kamis (18/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Luthfi menjelaskan saat ini masih banyak petani hanya memiliki lahan seperempat hektare yang dinilai kecil. Terlebih, masalah petani tidak dapat diakomodir karena terkendala mekanisme.
"Masih banyak petani yang belum mendapatkan pupuk subsidi karena belum masuk kelompok tani, dan banyak permasalahan lainnya. Kita seharusnya bisa mengumpulkan data dari jatah pupuk sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). RDKK ini biasanya di-update setahun sekali, padahal seharusnya bisa diperbarui setiap tiga bulan sekali agar tahu perkembangan siapa saja yang belum dapat," jelas Luthfi.
Meski alokasi pupuk nasional sebesar 4,7 juta ton, kata Luthfi, distribusinya masih kurang. Menurutnya, mekanisme di lapangan dan perlu didiskusikan dengan berbagai elemen untuk mendapatkan solusi yang tepat.
"Saya punya rencana nanti di kabupaten untuk mendiskusikan ini mulai dari kelompok tani, PPL, distributor, kalau perlu semua perangkat. Sehingga semua daerah tergambarkan bahwa petani sudah menerima pupuk subsidi sesuai yang ditentukan. Jangan sampai ada yang kurang tapi cukup, cukup tapi kurang, itu yang kita hindari," ungkapnya.
Luthfi menilai diskusi terbuka merupakan langkah penting sehingga distribusi pupuk subsidi dapat dilakukan dengan tepat sasaran dan merata.
"Kita perlu pendekatan yang lebih inklusif dan dinamis agar semua petani, tidak peduli besar atau kecil, dapat merasakan manfaat dari program pemerintah ini. Saya siap untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama dengan semua pihak terkait untuk mencapai tujuan ini," pungkasnya.
(akd/ega)