Sekjen Gerindra soal Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon': Upaya Sia-sia

Maulana Ilhami Fawdi - detikNews
Jumat, 13 Sep 2024 23:53 WIB
Foto: Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (M Iqbal/detikcom).
Jakarta -

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons mengenai muncul gerakan 'anak abah tusuk 3 paslon' di Pilkada Jakarta. Muzani menyebut upaya untuk melakukan golput hanya upaya sia-sia yang tidak akan menentukan masa depan Jakarta yang lebih baik.

Mulanya, Muzani menghormati setiap pilihan masyarakat Jakarta di Pilgub Jakarta mendatang. Dia mengatakan masyarakat Jakarta bebas untuk menentukan pilihannya.

"Demokrasi adalah pilihan yang memberikan kebebasan kepada para pemilih dalam hal ini rakyat untuk menentukan pilihannya dan pilihan rakyat akan menentukan masa depan bagi satu daerah," kata Muzani di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2024).

"Kami sangat menghormati, kami sangat menjunjung tinggi, karena kami berkeyakinan siapa pun pilihannya apapun yang dipilih itu adalah kata hati yang diungkapkan melalui kotak suara," katanya.

Namun, Muzani berharap masyarakat Jakarta dapat menggunakan hak pilihannya dengan kesadaran penuh. Dia ingin masyarakat Jakarta tidak mengabaikan hak pilih lalu memilih golput.

"Karena itu kami berharap, upaya untuk menentukan masa depan adalah upaya yang dilakukan dengan cara kesadaran yang tinggi, upaya yang dilakukan dengan harapan terciptanya pemimpin yang lebih baik, karena itu kami berharap masyarakat Jakarta akan menggunakan hak pilihnya pada Rabu 27 November 2024 yang akan datang," katanya.

Muzani mengatakan dengan tidak memilih atau golput tidak akan mengubah kondisi Jakarta menjadi lebih baik. Dia menyebut upaya itu sia-sia.

"Upaya untuk melakukan golput atau dengan cara apapun yang dianggap tidak mensahkan suara, menurut saya hanya upaya sia-sia yang tidak akan menentukan masa depan Jakarta yang lebih baik," katanya.

Muncul Gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon'

Kepala Rombongan bakal Cawagub DKI Rano Karno, Beno Muhammad Ibnu, sebelumnya mengaku mendengar informasi ada gerakan 'tusuk tiga pasangan calon (Paslon)' di Pilkada Jakarta. Beno mengatakan gerakan itu disebut datang dari pihak yang mengatasnamakan 'Anak Abah'.

Sebagaimana diketahui 'Anak Abah' merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.

Mulanya, Beno mengatakan ada isu Rano Karno akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. Namun, kata Beno, saat ini pasangan yang berlayar yakni Pramono dan Rano Karno.

"Kita siap menghibahkan diri Bang Doel dan Mas Pram untuk Kota Jakarta. Yang tadinya memang terdengarannya Anies dan Rano Karno, nah dia berubah menjadi Pramono dan Rano Karno, saya pikir pasti ada jet lag, pasti ada gap di sana, pasti ada distorsi," kata Beno di acara Relawan Rano Karno, Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Pramono-Rano ini juga mengaku mendengar ada gerakan 'Anak Abah' untuk memilih tiga pasangan calon di Pilkada Jakarta. Ia berharap pemilih 'Anak Abah' dapat mengalihkan dukungan ke Pramono Anung dan Rano Karno.

"Timbul gerakan 'Anak Abah' yang saat ini, menggelorakan gerakan tusuk tiga Paslon. Tetapi sementara kalau kita melihat perkembangannya, Abahnya sendiri sudah berposisi berfoto bersama dengan Mas Pram dan Bang Doel," tutur Beno.

"Mudah-mudahan teman-teman (relawan) bisa meyakinkan teman-teman yang memang harus menjadi loyalis Pak Anies untuk bergabung bersama kita," tambahnya.




(whn/whn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork