Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto tidak jadi maju sebagai pasangan calon di Pemilu Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2024. Peta persaingan di Pilkada Tangsel menjadi berubah.
Kabar urungnya pasangan Riza-Marshel maju di Pilkada Tangsel diawali dengan kabar bahwa PKS menarik dukungan dari mereka. PKS lebih memilih mendukung pasangan Ruhamaben-Shinta yang merepresentasikan kader sendiri. Perubahan sikap PKS ini terjadi setelah putusan MK soal Pilkada, yakni ambang batas (threshold) pencalonan tidak lagi perlu sampai 20% suara parlemen setempat atau 25% suara sah, tapi cukup melampaui 7,5% perolehan suara pemilu saja.
Kabar selanjutnya datang dari Partai Demokrat, salah satu komponen Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Partai Demokrat mengabarkan Riza telah mundur dari kontestasi Pilkada Tangsel. Maka dari itu, Demokrat juga akan mengalihkan dukungan ke pasangan calon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Akhirnya, kabar dikonfirmasi langsung dari partai tempat Riza bernaung, Gerindra. Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman, mengatakan kemungkinan besar kabar Riza mundur itu adalah benar. Sebab mundurnya Riza salah satunya adalah berubahnya peta politik koalisi pasca-putusan MK.
"Jadi kalau toh Pak Ariza Patria mundur sebagai Cawalkot Tangsel ya, penyebabnya bisa macam-macam. Namanya pilkada itu kan terkait tiga hal, pertama koalisi, lalu partai politik, terakhir calonnya sendiri ya," ujar dia.
"Bisa karena perubahan komposisi koalisi, mungkin bisa mengubah hitung-hitungan, lalu perubahan kebijakan di internal partai, partai-partai pengusung ataupun di calon masing-masing apakah ada persoalan-persoalan subjektif si calon," imbuhnya
Simak Video 'Rencana Gerindra untuk Marshel yang Batal Maju di Pilwalkot Tangsel
Halaman selanjutnya peta Pilkada Tangsel berubah:
(dnu/dnu)