Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan bicara soal batalnya pengesahan revisi UU Pilkada dalam rapat kerja bersama Menkumham Supratman Andi Agtas pagi tadi. Dalam pemaparannya, Arteria menyebut nama presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kejadian kemarin sangat memalukan. Sudah kita ingatkan di dalam rapat Baleg apa keputusan ini sudah tepat, sudah benar sesuai konstitusi. Tapi sudah kita ambil suatu kebijakan," kata Arteria dalam rapat, Jumat (23/8/2024).
Malam hari setelah rapat Baleg, Arteria mengaku mendapat informasi soal bakal ada gelombang massa demonstran di DPR RI. Meski demikian, pagi harinya, dia heran paripurna pengesahan RUU Pilkada dibatalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam hari, Pak, saya dapat info, inilah setiap kejadian buruk pun ada hikmah positifnya, akan ada gelombang massa. Tapi pagi harinya saya curiga, kok pengamanan DPR begini aja. Laporan kami katanya gelombang massanya besar. Makanya saya bilang ini ada sisi positifnya. Kok tiba-tiba jam 10 paripurnanya ditunda. Ini sisi positifnya, Pak," ujarnya.
Di sisi lain, Arteria mengapresiasi aparat penegak hukum yang tidak bertindak saat massa merusak pagar DPR. Ia menyebut aksi perusakan itu justru dibiarkan.
"Siang hari bisa-bisanya pagar DPR dipreteli nggak ada yang menghambat. Coba zaman dulu, Pak, digebuk, Pak. Sorenya mahasiswa masuk dibiarkan saja. Kalau ada gesekan dikit. Saya bilang sama Pak Kapolda, ini kasihan ini Kapoldanya. Di satu pihak dia harus humanis, di pihak lain dia harus amankan ini objek vital negara. Kerja keras," ucapnya.
Arteria lantas menyebut nama Prabowo. Arteria menyebut Prabowo bisa berbuat baik meski dicap otoriter. Dia juga menyebut nama Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman.
"Kesimpulannya apa, Pak? Ini saya bicara apa adanya ini, saya sampaikan juga ke banyak temen-temen. Ini, mohon maaf ini, kalau nggak ada Pak Prabowo nggak bisa kejadian, Pak," ucapnya.
"Kesimpulannya apa? Orang yang kita anggap otoriter, totaliter, tiran, militeristik, tapi kalau kita kesempatan untuk berbuat baik, bisa. Nggak ada, Pak, sejarahnya gedung DPR digoyang-goyang dibiarin aja. Nggak ada. Nggak ada sejarahnya ini Habiburokhman pagar hidupnya, Pak, bisa diem kalau nggak diperintah," ujarnya.
Arteria lalu berterima kasih dengan para mahasiswa dan massa aksi di demo penolakan revisi UU Pilkada kemarin. Ia menyebut kehadiran pendemo itu membantu DPR. Namun, Arteria pun berharap agar massa aksi juga memberikan kesempatan pada pemerintahan baru untuk berbuat baik ke depan.
"Saya bilang mahasiswa, iya kalian hebat, kalian membantu kami, tapi kalian juga harus kasih ruang sedikit bahwa pemerintahan baru yang akan berkuasa punya niatan baik untuk kalian. Ini kita juga berharap bisa diikuti sama pasukan. Semuanya harus ikut. Indonesia ini bisa lebih baik ke depan. Mudah-mudahan ada menteri-menteri seperti Pak Menkumham lagi yang bisa dihadirkan sehingga bisa menambah keyakinan kita," ucapnya.
Simak Video: Arteria Dahlan Bicara Andil Prabowo soal RUU Pilkada Batal Disahkan