Di Balik Kunjungan Rosan Roeslani TKN 2 Kali ke Open House Megawati

Rosan Roeslani Balik Lagi

Selang beberapa jam kemudian, Rosan Roeslani tiba-tiba datang kembali ke kediaman Megawati. Kunjungan kedua ini dilakukan Rosan di hari yang sama pada pukul 15.04 WIB.

Setibanya, dia langsung masuk ke kediaman Megawati. Saat itu memang tidak jelas alasan Rosan kembali lagi.

Namun demikian, kunjungan Rosan yang kedua ini berlangsung lama. Tak cuma 5 menit, Rosan berada di kediaman Megawati lebih dari satu jam.

Rosan baru keluar dari rumah Megawati pukul 16.35 WIB. Tanpa penjelasan apapun, Rosan langsung meninggalkan rumah Megawati menggunakan mobil sedan Lexus hitam dengan nomor polisi B 1261 ZZH. Rosan langsung tancap gas bersama istrinya setelah kunjungan kedua ke rumah Megawati.

Sekjen PDIP Hasto pun kembali buka suara terkait kunjungan kedua Rosan. Dia membantah soal Rosan dicarikan waktu khusus untuk bertemu Megawati.

"Waktu Mas Rosan datang Ibu (Megawati) masih di dalam, setelah tamu-tamu berdatangan siang hari beberapa menteri kemudian Mas Rosan datang lagi," ujar Hasto di depan kediaman Megawati.

"Bukan (dicarikan waktu khusus), karena tadi belum sempat salaman dengan Ibu Mega," sambung Hasto.

Dalam pertemuan itu, Hasto menyebut Rosan disambut langsung oleh Megawati dan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Saat acara yang sama, Rosan juga bersua dengan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Hasto mengungkapkan dalam pertemuan itu Megawati bercerita perjuangan dan pengalamannya di Indonesia kepada Rosan Roeslani.

"Ibu Mega cerita ketika masa masa perjuangan di PDI tentang pengamalaman di Papua, Maluku, cerita soal hidup penuh dengan perjuangan," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam pertemuan kedua ini Rosan ditawari minum oleh Megawati. Rosan, kata Hasto, saat itu memilih teh.

"Dalam pertemuan Ibu (Megawati) nawarin mau kopi atau teh. Mas Rosan pilih teh. Di sana juga ada Mbak Puan (Ketua DPR RI) dan Menteri ESDM (Arifin Tasrif)," kata Hasto.

Hasto mengatakan pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi. Mereka tidak membahas politik secara khusus dalam acara tesebut.

"Murni silahturahmi dalam rangka Idulfitri saling maaf memaafkan tidak ada hal-hal yang terkait dengan politik kekuasaan tetapi politik sebagai kehidupan itu dibahas," sahutnya.