KPU Bakal Klarifikasi PPLN New York soal Ribuan Data Pemilih Ganda

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 22 Jan 2024 23:32 WIB
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Jakarta -

Migrant Care menerima informasi dari warga diaspora Indonesia di New York, Amerika Serikat, soal adanya pemilih ganda. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku telah memonitor hal tersebut.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, menyatakan mengenai hal itu tengah diklarifikasi oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York. Dia berjanji bakal mengabarkan perkembangan hasil klarifikasi kepada publik.

"Kami sudah dapat informasi itu. Sedang diklarifikasi, nanti perkembangan hasil klarifikasi tersebut bagaimana, kita sampaikan kepada teman-teman jurnalis dan kepada publik," ujar Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2023).

"Harus kita periksa dulu apa namanya kebenaran informasi tersebut," lanjutnya.

Hasyim mengatakan hanya menerima laporan perihal itu di New York. Dia lantas menjelaskan terkait metode pemilihan di luar negeri.

Pemilihan di luar negeri, kata Hasyim, memiliki tiga metode, antara lain metode TPS, metode Pos, dan metode Kotak Suara Keliling (KSK).

"Yang saya dengar baru ini (di New York). Tapi yang saya pastikan bahwa untuk pemungutan suara metode Pos kan sudah berjalan. Surat suara oleh PPLN itu sudah dikirim kepada pemilih, mulai tanggal 2 sampai 11 Januari 2024," kata Hasyim.

Adapun surat suara bakal dihitung bersama-sama penghitungan di dalam negeri.

"Hasil penghitungan suara nanti dilakukan bersama-sama dengan penghitungan di dalam negeri yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari sampai 15 Februari dan tentu saja dari segi jam menyesuaikan waktu atau jam setempat ya teman-teman PPLN bertugas," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan pihaknya menerima informasi dari warga diaspora Indonesia di New York, soal adanya data pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPT LN).

Dimana, sebagian nama ganda terdaftar dengan metode pemungutan suara yang berbeda, bahkan ada juga yang sama.

"Banyak ditemukan nama-nama ganda bermasalah yang berpotensi disalahgunakan untuk penggelembungan suara," ujar Wahyu dalam unggahan instagram @migrantcare, Senin (22/1/2024).

Lebih jauh, Wahyu memastikan, pihaknya akan terus memonitor data-data pemilih di PPLN News York. Dia juga mengatakan bakal melaporkan dugaan kejanggalan tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Baswalu) RI.

"Kita akan terus melanjutkan ini, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara jurdil," katanya.




(ond/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork