Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menggelar 'Bawaslu on Car Free Day'. Bawaslu mengajak warga yang hadir di CFD untuk mengawasi Pemilu 2024.
Pantauan detikcom di Jalan MH Thamrin, Minggu (21/1/2024), Bawaslu on Car Free Day dilakukan sejak pukul 06.30-10.00 WIB. Acara itu digelar di depan kantor Bawaslu RI.
"Kalau ibu bapak menemukan dugaan pelanggaran Pemilu, jangan segan melaporkan ke Bawaslu. Karena saat ini Bawaslu tengah menangani berbagai dugaan pelanggaran yang berlangsung, baik pelanggaran di masa kampanye yang saat ini misalnya soal APK saat dia menjadi pelanggaran administrasi maupun dugaan pelanggaran pidana Pemilu," kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty.
"Nah karena itu jika menemukan dugaan pelanggaran silakan lapor ke Bawaslu. Jadi jangan pernah takut karena itu cara kita menjaga kualitas demokrasi Indonesia, berani memberikan informasi kewajiban Bawaslu menindaklanjuti segala informasi terkait adanya dugaan pelanggaran Pemilu," sambungnya.
Dia juga mengajak masyarakat mengecek nama untuk memastikan sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum di Pemilu 2024. Dia mengatakan warga tak boleh kehilangan hak pilih.
"Karena 14 Februari tinggal hitungan hari pastikan cek apakah namanya sudah terdaftar sebagai pemilih, cek namanya sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih. Kalau kita mengaku sebagai WNI, tugas kita adalah cek apakah nama kita sudah terdaftar sebagai pemilih supaya tidak kehilangan hak pilih saat pemungutan suara," imbuhnya.
Dia mengatakan Bawaslu telah membuat pojok pengawasan. Dia mengatakan warga dapat melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu ke pojok pengawasan yang terdapat di setiap daerah.
"Kalau pojok pengawasan sejak tahun Pemilu 2019 sudah hadir kalaupun belum terlalu masif. Nah saat ini kami masifkan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota supaya hadir pojok pengawasan. Tidak hanya di kantor Bawaslu, tapi di ruang strategis. Ruang strategis itu adalah instalansi yang dapat diakses publik secara mudah. Nah itu saat ini sedang dimasifkan," ucapnya.
Dia juga mengatakan Bawaslu menerima lebih banyak laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 dibanding tahun 2019. Dia mengatakan hal ini menunjukkan ada kemajuan dan keberanian masyarakat untuk melapor.
"Pada momen ini juga akan berpotensi pelanggaran-pelanggaran di lapangan. Karena itu Bawaslu selalu mengimbau kepada masyarakat, jadilah pengawas simpatik. Orang yang mengawasi Pemilu dari lingkungannya sendiri, lalu setelah dia mengawasi Pemilu, lalu menemui dugaan pelanggaran, berani melaporkan," imbuhnya.
"Kalau di masa kampanye angkanya di pendataan yang kita lakukan lebih banyak pelanggaran yang masuk di tahap ini, gitu ya. Nah nanti kita, kalau lihat 2019," sambungnya.
Dia mengatakan banyaknya laporan yang masuk juga menunjukkan kemajuan edukasi politik. Dia mengatakan keberanian warga melapor juga mengalami kemajuan.
"Maka ini menunjukkan apa? Bagi Bawaslu pertama, begitu laporan banyak yang masuk, menunjukkan bahwa edukasi masyarakat kita mengalami kemajuan. Keberanian orang untuk melaporkan mengalami kemajuan juga. Nah sehingga dalam konteks ini Bawaslu harus memandangnya dari kacamata positif ketika laporan itu banyak yang masuk," ucapnya.
(haf/haf)