Ganjar Ngobrol Bareng Sopir Truk Pantura di Warkop, Bahas Pungli

Kurniawan Fadilah - detikNews
Rabu, 17 Jan 2024 10:18 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo (Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui paguyuban sopir truk alas roban, Batang, Jawa Tengah (Jateng). Ganjar melakukan dialog bersama para sopir di salah satu warung kopi di dalam terminal Limpung, Batang.

Ganjar berdialog bersama para sopir sambil meminum secangkir kopi susu. Ganjar duduk di tengah para sopir yang mengelilinginya.

Salah seorang sopir menceritakan masih adanya tindakan pungli di jembatan timbang. Meski begitu, tindakan pungli ini disebut bukan berada di wilayah Jawa Tengah.

"Saya senang, sopir itu sangat berterima kasih. Sejak saat itu (pemberantasan pungli jembatan timbangan oleh Gubernur) saya sangat merasa berterima kasih. Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada," ungkap salah seorang supir di Terminal Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024).

Kemudian Ganjar memastikan pungli jembatan timbangan benar-benar hilang di Jateng. Para sopir menyebut pungli jembatan timbang di Jateng sudah tidak ada. Namun masih ditemukan di luar wilayah Jateng.

"Di luar Jawa Tengah?," tanya Ganjar.

"Di luar Jawa Tengah masih ada," jawab salah seorang sopir.

Ganjar pun bertanya ke sopir berapa nominal yang harus disiapkan jika menghadapi pungli. Sopir pun menjelaskan dia menyiapkan Rp 300 ribu jika terkena pungli.

"Tergantung apes. Sejak jalan tuh sudah siapin, biasanya Rp 300 untuk saweran. Kalau nggak apes, alhamdulillah," papar sopir lainnya.

Ganjar menyebut keluhan dan aspirasi ini diterima. Kemudian Ganjar meminta ketika pungli jembatan timbang sudah diberantas para sopir tidak melanggar ketentuan Over Dimension dan Over Loading (ODOL).

"Tapi aku titip pesan mas, kalau itu sudah baik, jangan ODOL. Gini loh, kalau tidak terjadi ODOL pungli hilang, senang tho? Demi keselamatan diri sendiri, keselamatan. Tapi Kalau sudah ODOL biasanya membahayakan orang lain," jelas Ganjar.

Sementara salah seorang sopir lainnya menyampaikan bahwa para sopir membutuhkan perlindungan dari sebuah aturan. Sebab, mereka mengaku terkadang ada paksaan dari bos pemilik truk untuk membawa muatan yang melebihi aturan.

"Sekarang pengemudi khususnya angkutan barang, kami itu sangat kesusahan Pak karena tidak ada perlindungan, tidak ada undang-undang yang melindungi pengemudi. Kami inginnya menolak, tapi ketika kami menolak memuat barang yang (melebihi) berat itu, kami dari PT kadang dipecat. 'Kalau kamu nggak mau muat, ya saya cari sopir yg lain'. Nah perlindungan kepada pengemudi yang taat ini nggak ada," ungkap salah seorang sopir.

Ganjar pun menerangkan berbagai keluhan ini akan ditampung dan akan didiskusikan. Dia menyampaikan obrolan bersama para sopir ini menjadi sebuah masukan bagi dirinya.

"Nah kalau ini secara sistemik dibetulkan semua mengikuti, rasa-rasanya semuanya akan lancar. Ini masukan-masukan dari diskusi kecil tadi di warung kopi," sebut Ganjar.




(yld/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork