Mahfud: Pemilu Adalah Pengadilan Bagi Pemerintah, Layak-Tidak Dipilih

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 06 Jan 2024 17:35 WIB
Foto: Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md. (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, menyebut momentum Pemilu 2024 sebagai pengadilan bagi pemerintah. Dia menerangkan masyarakat dapat menilai kelayakan dari pemerintah dan yang akan memimpin pemerintahan.

"Saya ingin katakan, pemilu itu adalah hari pengadilan bagi pemerintah, apakah layak untuk dipilih atau tidak. Bagi pemerintah dan calon pemerintah," kata Mahfud usai kampanye di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2024).

Mahfud menjelaskan suara rakyat dalam Pemilu begitu berpengaruh terhadap roda pemerintahan yang akan datang. Dia turut mengapresiasi kehadiran para pendukungnya yang tergabung ke dalam Forum Betawi Rempug (FBR) dan Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) yang datang ke kampanye tanpa ada embel-embel pemberian materiil.

"Maksudnya apa? Ya kita akan menunjukkan bahwa denyut-denyut kehidupan masyarakat di bawah itu, itu sebenarnya mempunyai suara-suara yang sangat besar, cuma mereka tidak dimobilisasi. Rakyat di bawah itu akan berpartisipasi dan memilih secara benar, tetapi tidak dimobilisasi," ungkap Mahfud.

Mahfud mengatakan maksud dari kata 'dimobilisasi' adalah pemilih datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya atas dasar dorongan. Semisal, lanjut dia, karena imbalan dari pihak-pihak tertentu.

"Kalau dimobilisasi itu artinya orang datang, dibayar, lalu dijanjiin sesuatu, dan seterusnya, dan seterusnya. Kalau ini adalah murni dari bawah dan mewakili masyarakat mayoritas yang tidak bisa hadir karena tidak ada pancingan-pancingan yang sifatnya materiil," pungkasnya.




(aud/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork