Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Ganjar Usung Program Ini

Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri, Ganjar Usung Program Ini

Hana Nushratu - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 16:30 WIB
Capres Ganjar Pranowo
Foto: Dok. Istimewa tangkapan layar YouTube LDII TV
Jakarta -

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti ketidakmerataan layanan kesehatan yang memadai di Indonesia. Oleh karenanya, ia mengusung program '1 Desa 1 Puskesmas dan 1 Dokter'.

Program ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan dengan ketersediaan dokter, obat, serta mempercepat digitalisasi layanan kesehatan melalui telemedicine. Program ini juga sekaligus mendukung visi Indonesia Emas yang ditargetkan pada 2045 mendatang.

"Untuk menuju Indonesia Emas, masyarakat harus makmur, sehat, pintar dan produktif. Nah soal kesehatan ini, masih banyak PR yang harus kita selesaikan," kata Ganjar saat mengisi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia, Senin (18/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu, saya menargetkan ke depan harus terpenuhi satu desa satu Puskesmas dan satu dokter. Agar masyarakat mudah mengakses fasilitas kesehatan di manapun mereka berada," sambungnya.

Rencananya, Ganjar akan membangun 49.344 puskesmas kelas C/pustu desa hingga 2029. Selain itu, ia juga melakukan percepatan penerapan telemedicine dan layanan konsul keliling.

ADVERTISEMENT

Untuk mewujudkan program ini, pihaknya memperkirakan anggaran untuk membangun 49.344 Puskesmas Kelas C/Pustu Desa s.d 2029 (biaya pembangunan Rp 8,5 M per pustu) sebesar Rp 83,9T (2,54% dari APBN 2024).

Selain membangun sarana prasarana, Ganjar juga akan membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Karenanya, dalam program ini juga akan memberikan pendidikan bagi dokter dan nakes dengan harga terjangkau.

"Saya punya pengalaman mendampingi perguruan tinggi yang ingin mengusulkan dibukanya prodi kedokteran. Itu sulitnya minta ampun. Padahal kita masih kekurangan dokter, kan harusnya ini dipermudah," ucapnya.

Ganjar juga menyoroti kualitas dokter di Indonesia. Dia mengatakan tak sedikit masyarakat yang memilih pergi berobat ke luar negeri.

"Ini PR yang harus kita selesaikan. Bagaimana infrastruktur kesehatan harus merata, kualitas dokter ditingkatkan dan lainnya. Dan ini mesti cepat," tegasnya.

Tak lupa, ia berencana memberi gaji Rp 7,5 juta ke 74.006 dokter (seluruh puskesmas dan pustu saat ini yang tidak memiliki dokter serta seluruh pustu yang akan dibangun). Adapun anggaran yang digelontorkan untuk gaji dokter diperkirakan sebesar Rp 6,6T atau 0,2% dari APBN 2024.

Dalam program ini, Ganjar berencana akan berkomitmen untuk menuju kemandirian farmasi. Ia meminta Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), perguruan tinggi, dan para pengusaha untuk mampu membuat terobosan terkait alat kesehatan buatan lokal.

"Ke depan pengembangan kawasan industri kesehatan harus kita genjot, agar peralatan kesehatan kita bisa kembangkan sendiri. Tidak melulu kita harus impor, karena kita sebenarnya bisa membuatnya di dalam negeri," jelasnya.

"Di sinilah peran penting kampus, BRIN dan pengusaha untuk ditugaskan agar mampu memproduksi alat kesehatan sendiri. Anggaran untuk penelitian dan inovasi harus kira dorong untuk mewujudkan itu," pungkas Ganjar.

(prf/ega)



Hide Ads