Juru Bicara tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, Imam Priyono, menyayangkan batalnya capres nomor urut 3 itu memberikan kuliah umum di Universitas Cenderawasih (Uncen), Papua. Ia menyebut semestinya dengan acara itu, mahasiswa memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi dan diskusi untuk Indonesia ke depan.
"Kami juga menghargai itu dan tentu Mas Ganjar kan dalam banyak kesempatan menyampaikan memang kita akan mengikuti kontestasi ini, patuh terhadap demokrasi, patuh terhadap hukum dan setia kepada rakyat," kata Imam kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Imam menjelaskan pada awalnya Ganjar dan Mahfud Md diundang untuk mengisi acara kuliah umum di kampus tersebut. Hal ini juga sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) di mana capres dan cawapres diizinkan untuk menghadiri acara diskusi selama bukan dari inisiasi pribadi.
"Kan pada prinsipnya undangan sosialisasi di kampus kan memang berlandaskan amar putusan MK ya, bahwa memang di Pemilu kali ini semua pasangan capres juga dimungkinkan untuk sosialisasi di kampus kan dan tentu ada ketentuan-ketentuan di antaranya; undangan memang dari kampus pengundang, dan rektor misalnya dan memang bukan atas inisiatif dari para capresnya gitu ya," ungkap Imam.
Pihaknya menghormati undangan yang diberikan, tetapi pada prosesnya ada sebagian mahasiswa yang menolak dengan alasan kampus mesti memberikan ruang kepada 2 capres yang lain. TPN Ganjar menghormati keputusan itu.
"Jadi kami juga menghargai itu, monggo kalau ada capres lain ke sana tentu juga dengan senang hati. Nah, poin selanjutnya sih ini sih, justru kan yang opportunity lost itu kan dalam tanda petik kan teman-teman mahasiswa di sana ya," ucapnya.
Ia lantas menjelaskan dengan hadirnya Ganjar di kuliah umum bisa memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi. TPN Ganjar menyayangkan hal tersebut.
"Kalau Mas Ganjar dan Prof Mahfud hadir kan justru ada peluang, ada ruang bertemu langsung untuk berdialog, berdiskusi bahkan berbeda pun kan bisa. Seperti di acara Muhammadiyah kan nggak semuanya bersepakat ini, nggak semuanya searah. Tapi, Mas Ganjar dan Prof Mahfud dengan senang hati juga mendengarkan secara langsung, mencatat berbagai masukan dari rekan-rekan mahasiswa," ujar Imam.
"Jadi, kalau terkait penolakan ini kami juga agak menyayangkan dalam konteks kan sebenarnya ruang ini bisa dimanfaatkan teman-teman mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi ya," imbuhnya.
Diketahui, Ganjar mendapat penolakan dari mahasiswa Uncen saat berkunjung ke Kota Jayapura, Papua, Selasa (21/11). Ganjar pun akhirnya batal memberi kuliah umum di kampus tersebut.
"Kita juga meminta pihak Uncen untuk memberikan tanggapan atau pernyataan resmi terkait dengan aksi penolakan yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa atau BEM Uncen," ujar Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud di Papua Kenius Kogoya dilansir detikSulsel, Kamis (23/11/2023).
Menurut Kenius, aksi penolakan tersebut sangat rentan ditafsirkan berbagai hal oleh masyarakat. Karena itu, dirinya meminta pihak kampus segera memberi klarifikasi.
"Kita tidak ingin calon presiden yang kita usung oleh koalisi menjadi blunder. Kita minta pihak Uncen memberikan klarifikasi," ujarnya.
(dwr/aik)