Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menjelaskan anatomi daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) KPU untuk Pemilu 2024. Lucius mengatakan ada 9.919 caleg di DCS Pemilu 2024.
"Kita tahu bahwa pertama KPU melakukan rilis yang keliru terkait jumlah caleg, KPU mengumumkan 9.925 saat itu lalu dengan sedikit keisengannya Formappi bisa membuktikan bahwa KPU salah saat itu, dan mereka akhirnya mengoreksi sekarang sudah sama angkanya yang dihitung Formappi yaitu 9.919," kata Lucius Karus kepada wartawan di Kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (31/8/2023).
Lucius menyoroti kesalahan pengipuntan data jumlah caleg tersebut. Dia mengatakan hal itu menjadi catatan serius dari Formappi terhadap lembaga penyelenggara Pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana bisa penyelengga pemilu dengan anggaran dan fasilitas dengan staf sumber daya manusia yang sangat banyak ya, bahkan untuk hal yang sederhana melakukan penghitungan jumlah caleg aja mereka gagal," ujarnya.
Caleg perempuan turun
Dia mengatakan persentase perempuan di Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 mengalami penurunan 3 persen. Dia menyebutkan persentase keterwakilan perempuan di Pemilu 2019 mencapai 40 persen, namun di Pemilu 2024 hanya mencapai 37 persen.
"Jadi terdapat penurunan persentase perempuan dalam DCS 2024 dibandingkan dengan 2019," ujarnya.
Dia mengatakan caleg perempuan dominan menempati nomor urut 3 dan 6. Menurutnya, penempatan caleg perempuan di nomor urut itu hanya sebagai pelengkap persyaratan untuk kandidat caleg laki-laki.
"Semua Parpol punya kecenderungan yang sama," katanya. "Dengan kata lain caleg perempuan cenderung diposisikan sebagai pelengkap persyaratan untuk 2 kandidat laki-laki di atas."
Caleg (di) Jabodetabek
Dia mengatakan 41 persen caleg di DCS Pemilu 2024 berdomisili di Jabodetabek. Sementara itu, caleg yang berdomisili di luar Jabodetabek mencapai 59 persen.
"Di DCS 2024 ini kita menemukan 41 persen atau 4.049 caleg yang disusung oleh partai politik itu berdomisili di Jabodetabek, jadi ada 41 persen. Sementara 59 persen atau 5.870 dari caleg yang diusung oleh partai politik di DCS 2024 itu tinggal di luar wilayah Jabodetabek ya," ucapnya.
Jumlah caleg terbanyak yang berdomisili di Jabotabek yakni caleg dari Partai Buruh sebesar 58,62 persen. Menurutnya, domisili caleg seharusnya berada di daerah pemilihannya (dapilnya).
"Partai dengan jumlah caleg terbanyak yang berdomisili di Jabodetabek adalah Partai Buruh dengan 58,62%, disusul Perindo dengan 55,52% dan Golkar dengan 51,90% caleg. Separuh caleg dari ketiga partai ini berdomisili di Jabodetabek. Idealnya domisili caleg berada di dapil tempat dia dicalonkan. Dengan begitu diharapkan caleg mengenal pemilihnya dan begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Caleg petahana
Dia mengatakan dari total 575 anggota DPR yang maju kembali untuk berkompetisi di Pemilu 2024 mencapai 521 orang. Dia menyebutkan jumlah caleg petahana terbanyak ditempati oleh Partai Demokrat yakni sebesar 98,15 persen.
"521 dari 575 atau 90,61% anggota DPR RI terdaftar Kembali dalam DCS 2024. Prosentase petahana terbanyak diusung oleh Partai Demokrat (98,15%), disusul PKS (98%), PPP (94,74%), dan Golkar (94, 12%). Mayoritas caleg petahana didaftarkan pada nomor urut 1 (319). Jika ditambah nomor urut 2 & 3 maka jumlah petahana di tiga urutan awal menjadi 441 atau 85%. Itu artinya caleg petahana menjadi andalan parpol di dapil-dapil yang tersebar. Mereka berpotensi bisa terpilih kembali," ujarnya.
Kutu loncat
Dia juga menjelaskan terkait caleg yang berpindah partai dari Pemilu 2019 ke Pemilu 2024. Dia menyebutkan 10 caleg yang berpindah partai politik yakni Eva Kusuma Sundari, Choky Sitohang, Dedi Mulyadi, Hillary Brigita Lasut, Anang Hermansyah, Surya Tjandra, Bachrudin Nasori, Denny Wahyudi, Ferdinand Hutahaean, Widya Pratiwi.
"Kutu loncat ini mau mengatakan caleg yang berpindah partai di pemilihan legislatif 2014 ini. Tentu ini tidak menggambarkan fakta sesungguhnya dari 9.919 caleg yang diusuung oleh 18 parpolnya, karena terbatasnya ifnromasi untuk nmengonfirmasi caleg-caleg ini, ya terpaksa yang bisa ditampilkan di sini caleg-caleg yang bisa kami temukan informasinya soal perpindahan dari satu parpol ke parpol lain di website yang ada di internet baru 10 yang bisa kami temukan," ujarnya.
Caleg seleb
Dia mengatakan Formappi menemukan 95 caleg yang berasal dari kalangan pesohor atau selebritas seperti musisi, aktor hingga komedian. Menurutnya, parpol masih mengandalkan caleg dari kalangan pesohor untuk meraup suara.
"Kehadiran pesohor menjadi andalan parpol di tengah tuntutan meraih dukungan pemilih. Popularitas bisa sangat membantu mendongkrak suara calon hingga parpol. Bahayanya jika popularitas saja yang jadi andalan, sulit berharap kinerja pesohor ini bisa memberikan sumbangsih saat di parlemen," ujarnya.
Caleg kerabat, potensi oligarki
Lucius mengatakan pihaknya juga menemukan 50 caleg yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat tertentu. Dia menyebut hubungan kekerabatan itu menandakan adanya dinasti politik.
"Meski tidak selalu jelek, dinasti politik ini tetap saja mengindikasikan untuk meneruskan kekuasaan pada penerus dari kerabat sendiri. Politik dinasti memang tidak dilarang, tetapi juga tak berarti dibolehkan. Kekerabatan politik akan mengkonsolidasikan kekuasaan di sekitar dapur keluarga tertentu. Ini akan menutup ruang publik terhadap akses masyarakat umum yang mampu untuk merengkuh kekuasaan. Dengan kata lain, politik kekerabatan adalah amunisi bagi oligarki politik," tuturnya.
Simak juga 'Saat Nasdem Harap Caleg Punya Rekam Jejak yang Bersih':