Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Fikri Yasin menanggapi pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar usai PAN dan Golkar beri dukungan ke Prabowo Subianto. PAN menilai ungkapan itu tak pas.
"Kalau kalimat bubar nggak pas juga, justru PPP yang keluar duluan gabung ke PDIP," kata Fikri dikonfirmasi, Senin (14/8/2023).
Fikri menyebut saat itu PAN dan Golkar masih mematangkan arah dukungan capres. Setelah pembahasan koalisi dan dukungan sudah tetap barulah mendeklarasikan ke publik.
"Sementara kita masih terus mematangkan arah capresnya supaya benar-benar solid. Setelah matang pembicaraan baik tentang koalisi maupun capresnya maka disepakatilah kemarin itu deklarasi," ujar Fikri.
Ia mengatakan koalisi pendukung Prabowo kini sudah bertambah menjadi 4 partai, yakni PAN, Golkar, Gerindra dan PKB. Ia mempersilakan partai lain jika ingin bergabung di tengah jalan.
"Ya koalisi saat ini 4 partai, tapi kalau ada di tengah jalan ada yang mau gabung tentu sangat terbuka," ucapnya.
Diketahui, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendeklarasikan dukungan ke bakal calon presiden Gerindra Prabowo Subianto kemarin. PPP menyebut di hari itu pula KIB yang sebelumnya diisi tiga partai bubar.
"Dengan adanya dukungan resmi PAN dan Partai Golkar ke Pak Prabowo hari ini, otomatis hari ini pula lah 'peresmian' bubarnya KIB alias goodbye KIB," kata Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) dikonfirmasi, Minggu (13/8).
Rommy menyebut dari awal ia sudah menyampaikan potensi KIB bubar lantaran PPP sudah memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo. Anggota KIB, Golkar dan PAN pun kini resmi memberikan dukungan yang berbeda dari pilihan PPP.
"Dari awal saya sampaikan bahwa KIB auto-bubar manakala partai-partai anggotanya semua sudah menyatakan dukungan resmi yang berbeda kepada capres tertentu," ujar Rommy.
Simak Video 'Ketum PPP Soal Golkar-PAN Gabung Gerindra: Rakyat Sudah Tak Menanti-nanti Lagi':
(dwr/aud)