Kala Gerindra dan Demokrat Berjumpa Tapi Tak Saling Goda

Kala Gerindra dan Demokrat Berjumpa Tapi Tak Saling Goda

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 21 Jul 2023 07:48 WIB
Momen Silaturahmi Kebangsaan PD-Gerindra di Markas Demokrat
Momen Silaturahmi Kebangsaan PD-Gerindra di Markas Demokrat (Foto: Ari Saputra)

Muzani menyebut baik Demokrat dan Gerindra saling menghormati keputusan politik masing-masing. Muzani pun menekankan jika kedatangan partainya tidak bermaksud menggoda Demokrat.

"Walaupun kami hari ini dalam posisi berbeda, kami merasa ketemu kawan-kawan lama semuanya, ada mantan jubir Prabowo Jansen, semuanya, kami sekali lagi tidak bermaksud menggoda keputusan politik Demokrat, karena kami semuanya saling menghormati posisi-posisi lain," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebelum menutup sambutan, Muzani lantas memberikan pantun. Dia pun berpantun jika Demokrat bergabung dengan koalisi Gerindra, Prabowo akan semakin kuat. Pantun itu lantas dijawab dengan tawa dari kader Demokrat dan Gerindra.

Berikut pantun yang diucapkan Muzani:
Pergi ke pasar beli alpukat
Membelinya di Pasar Terapung
Pak Prabowo akan tambah kuat
Jika Partai Demokrat tambah bergabung

ADVERTISEMENT

Ada Pembahasan Cawapres, Tapi...

Muzani mengatakan banyak hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Partai Demokrat hari ini. Salah satunya, terkait cawapres di Pilpres 2024.

"Dibahas (cawapres), tetapi kesimpulannya pada pilihan politik masing-masing. Gerindranya ke Gerindra, Demokrat ke Demokrat. Karena itu saya kasi pantun, ke pasar membeli alpukat, membelinya di Pasar Terapung, Prabowo akan makin tambah kuat, jika Partai Demokrat bergabung," kata Muzani.

Muzani menyebut meskipun Gerindra dan Demokrat berbeda arah politik, namun komunikasi harus tetap terjalin. Dia mengatakan perbedaan itu pada ujungnya akan memiliki tujuan yang sama untuk bangsa ke depan.

"Karena apapun perbedaannya, apapun keputusan partainya, apapun perbedaan tentang Pilpres pada akhirnya kita harus satu yakni menyelamatkan masa depan Indonesia Raya," jelasnya.

Teuku Riekfy mengatakan baik Demokrat dan Gerindra saling menghormati keputusan politik masing-masing. Dia berharap Pemilu 2024 bebas dari kecurangan dan intimidasi.

"Terkait Pilpres kami saling menjaga etika politik, kami saling memahami saat ini Gerindra berada di KIR bersama PKB dan juga Demokrat ada di dalam Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS," ungkapnya.

"Tentu banyak hal yang kita bicarakan terkait Pilpres ini, termasuk juga keinginan kita agar Pemilu, Pilpres ini berjalan baik, damai dan demokratis," sambungnya.

Riefky menekankan terkait cawapres, Partai Demokrat telah menyerahkan keputusan kepada bacapres Anies Baswedan. Pengumuman cawapres masih menunggu waktu yang tepat.

"Kami sudah menandatangani piagam yang menyerahkan soal cawapres kepada capres dan kabarnya sudah diputuskan, tinggal diumumkan," ucap dia.

"Jadi kami tetap dalam posisi Koalisi Perubahan dan saat ini kami juga sedang menghitung momentum bersama capres untuk pengumuman itu, momentumnya kapan untuk disampaikan ke publik," imbuhnya.


(eva/dek)



Hide Ads