Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai kedekatan PDIP dengan Partai Gerindra luntur menjelang Pilpres 2024. Adi bertanya-tanya apakah PDIP sudah berjarak dengan Gerindra.
Adi mulainya menjlasakan kedekatan PDIP dengen Gerindra selama empat tahun terakhir. Semisalnya, masukanya Ketum Gerindra Prabowo Subianto di kabinet dan dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, Adi memberi catatan soal PDIP membuka pintu bertemu dengan elite partai lain. Sementara dengan Gerindra hingga kini belum ada pertemuan.
"Mungkin Prabowo juga layak bertanya, Gerindra juga bertanya. Kenapa Megawati itu cenderung mau bertemu dengan elite-elite yang lain? Tapi tidak dengan Prabowo Subianto," kata Adi saat diskusi Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (12/7/2023).
Pertanyaan lanjut pun muncul apakah Gerindra sudah dianggap lawan oleh PDIP. Adi mengatakan pertanyaan itu muncul bukan tanpa penyebab.
"Apakah memang Gerindra dan Prabowo ini sudah dianggap lawan, rival 2024? Kan pertanyaan ini muncul tidak dalam ruang hampa," ujarnya.
Adi semisal mencontohkan tak hadirnya Prabowo dan elite Gerindra di Puncak Bulan Bung Karno. Sementara elite partai lain hadir dalam acara tersebut.
"Mungkin orang juga bertanya-tanya, kenapa di Puncak Bulan Bung Karno tidak ada Gerindra di situ? Padahal di situ ada Zulhas, ada Airlangga Hartarto," imbuhnya.
(rfs/dwia)