Sandiaga Teratas di Survei Cawapres Algoritma, Isu Ekonomi Jadi Kunci

Silvia Ng - detikNews
Senin, 26 Jun 2023 18:10 WIB
Foto: Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana. (Silvia Ng/detikcom).
Jakarta -

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana, mengatakan pihaknya melakukan penelitian terhadap sosok cawapres di 2024. Aditya mengatakan nama Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno menempati posisi perolehan indeks variabel cawapres teratas.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia yang terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi Indonesia. Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional.

Adapun margin of error +/- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 yang dilakukan oleh 109 enumerator.

Selain Sandiaga, Aditya menyebut ada 17 nama tokoh lainnya yang ikut diuji daam indeks variabel cawapres 2024. Elektabilitas Sandiaga diikuti Menteri BUMN Erick Thohir, Menkopolhukam Mahfud Md, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan AHY dengan potensi raihan elektabilitas di atas 6 persen.

"Sandiaga Uno menjadi sosok yang paling difavoritkan sebagai bakal calon wakil presiden," ujar Aditya saat memaparkan rilis survei di Hotel Aone, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Berikut daftar elektabilitas calon wakil presiden:

Sandiaga Salahudin Uno 11,3%
Erick Thohir 10,3%
Mahfud Md 8,8%
Ridwan Kamil 7,9%
Agus Harimurti Yudhoyono 7,0%
Gibran Rakabuming Raka 5,2%
Andika Perkasa 3,6%
Khofifah Indar Parawansa 3,5%
Muhaimin Iskandar 1,3%
Puan Maharani 1,3%
Airlangga Hartarto 1,0%
Nazaruddin Umar 0,5%
Ahamad Heryawan 0,4%
Muhadjir Effendy 0,2%
Budi Gunawan 0,2%
Zulkifli Hasan 0,1%
Moeldoko 0,1%
Dito Ariotedjo 0,1%
Tidak tahu 24,6%
Tidak jawab 12,3%

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana menyampaikan adanya harapan tinggi dari masyarakat terkait keberlanjutan pembangunan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Kedua hal itu, kata Aditya, mestinya dijawab dengan program yang nyata baik dari sisi partai politik maupun capres maupun cawapres.

"Jika ada capes yang menawarkan keberlanjutan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, maka perlu dibuat jelas seperti apa narasi besarya hingga ke level operasional kerangka kebijakannya. Situasi ini menciptakan momentum yang langka ketika masyarakat merasa pas dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dirasakan dan menginginkan agar bisa lebih berakselerasi," tuturnya.

Aditya mengatakan capres dan cawapres dapat memanfaatkan tren tersebut dengan memberikan program pertumbuhan ekonomi yang kuat. Hal itu juga sekaligus memberikan harapan ke masyarakat.

"Situasi ini bisa menjadi momentum bagi capres atau cawapres yang memiliki konsep maupun rekam jejak di bidang ekonomi yang kuat untuk menarik hati masyarakat," kata dia.

Simak Video 'LSI Denny JA: Prabowo Unggul dari Ganjar-Anies di Pemilih yang Suka Jokowi':






(gbr/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork