Adian pun heran dengan komentar negatif yang bermunculan menanggapi aksi Ganjar tersebut.
"Kenapa ketika kemudian ada orang yang mau bergerak cepat jadi bersalah. Yang bersalah itu yang lambat bergerak. Kalau pun gue dalam posisi Ganjar gue akan melakukan hal yang sama," kata Adian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, menelepon pejabat Pemprov DKI Jakarta usai mendengar keluhan warga. Aksi Ganjar itu dilakukannya usai blusukan di pasar di Jakarta Utara.
Pedagang di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakut, awalnya mengeluhkan besarnya biaya retribusi bulanan saat bertemu Ganjar. Pedagang yang mendatangi Ganjar itu juga mengeluhkan pasar yang sepi karena kalah dengan penjualan online.
"Pasar kita ini kan pengunjungnya sangat sepi Pak," kata salah satu pedagang kepada Ganjar Pranowo.
Ganjar tiba-tiba mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Namun, Heru Budi tengah menghadiri acara pernikahan dan tak bisa berbincang lama.
Ganjar lalu menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus. Ganjar lalu menyampaikan keluhan warga tersebut.
"Ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari, permasalahan pertama mereka kepingin pembayaran retribusi itu berat boleh nggak diringanin?" kata Ganjar kepada Joko dalam sambungan telepon.
"Nggih," jawab Joko.
(mae/dhn)