Lebih lanjut, Luhut menyebut pembicaraan tertutup dengan Paloh tak menyinggung soal pertemuan Jokowi bersama 6 ketum parpol koalisi pemerintah.
"Nggak kita nggak singgung ke situ. Yang kita singgung tadi yang enak-enak saja," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut juga bicara soal rencana pertemuan lanjutan dengan Paloh. Dia membuka kemungkinan itu, karena mengaku punya hubungan baik dengan Paloh.
"Ya saya sih kalau dengan Pak Surya kan baik saja ya. Kapan saja kita mau ketemu nggak ada yang masalah. Beliau juga saya kira punya karakter yang baik," tutur Luhut.
"Kalau beda pendapat, sekali lagi saya kira nggak ada yang perlu ditumbuk-tumbukan. Presiden Jokowi itu ya pemimpin kita semua. Jadi beliau punya langkah-langkah yang semua terukur menurut saya," lanjut dia.
NasDem Upayakan Paloh, Jokowi dan Luhut Bertemu
Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan saat ini NasDem tengah mengupayakan sebuah pertemuan antara Surya Paloh, Luhut dan Jokowi. Sugeng mengatakan Luhut akan menjadi pembawa pesan di antara Paloh dan Jokowi dalam pertemuan tersebut.
"Iya, tampaknya begitu (Luhut membawa pesan). Karena memang mereka berdua berkomitmen untuk bertemu bertiga (Jokowi, Paloh dan Luhut)," ujar Sugeng kepada wartawan, Sabtu (6/5).
Sugeng mengatakan rencana pertemuan itu juga turut dibahas saat Surya Paloh bertemu dengan Luhut di Wisma Nusantara, Jumat (5/5) kemarin.
Sugeng mengatakan pertemuan itu diupayakan agar Surya Paloh dan Jokowi dapat berbicara secara hati ke hati. Dia menyebutkan hal itu agar keduanya dapat melepaskan ego masing-masing.
![]() |
"Berkomitmen apa? Ini lepaskan lah ego masing-masing dengan prevensi atau referensi calon kandidatnya masing-masing. Lepaskan itu," ujarnya.
"Tetapi kita lebih pada persoalan-persoalan karena bangsa ini besar, begitu. Dan ini harus menjadi realita," sambungnya.
Sugeng mengatakan Surya Paloh juga menginginkan agar pemimpin negeri ini menunjukkan sikap yang negarawan. Dia berharap Jokowi untuk tidak lagi meng-endorse tokoh tertentu.
"Ya mustinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan gitu loh," ungkapnya.
"Intinya bagaimana meng-endorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," imbuh dia.
(rfs/rfs)