Analisis Pakar soal NasDem Bertahan di Kabinet Meski Tak Dianggap Jokowi

Analisis Pakar soal NasDem Bertahan di Kabinet Meski Tak Dianggap Jokowi

Isal Mawardi - detikNews
Sabtu, 06 Mei 2023 09:10 WIB
Muhammad Qodari
M Qodari (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut partainya tetap berkomitmen dengan pemerintahan meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menganggap NasDem di koalisi pemerintah. Lalu, mengapa NasDem tetap bertahan?

"Saya kira pertama NasDem tetap menganggap dirinya sebagai bagian dari pemerintahan saat ini dan memang NasDem punya saham istilahnya dalam proses pemilu kemenangan presiden untuk Pak Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).

Qodari menilai adanya kader NasDem yang menjadi menteri di pemerintahan Jokowi juga menjadi salah satu alasan NasDem bertahan. Sebagai informasi, ada tiga menteri dari NasDem, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri Pertanian misalnya, kalau kinerjanya bagus kan jumlah petani kita kan banyak, dan petani tahu bahwa menterinya itu dari partai NasDem. Maka diharapkan bahwa pemilih akan memilih partai NasDem karena senang atau puas dengan kinerja Menteri Pertanian," ujar Qodari.

"Bayangkan kalau semua menteri (dari NasDem) di kabinet ditarik atau NasDem keluar misalnya maka akan kehilangan akses kepada petani yang jumlahnya jutaan itu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

NasDem, kata Qodari, juga tidak punya kewajiban untuk keluar dari kabinet. Dia menilai NasDem menganggap koalisi pada Pemilu 2024 tak harus koalisi pemerintah hasil pemilu 2019.

"Sejauh pak Jokowi tidak mengeluarkan partai NasDem dari pemerintahan maka NasDem sendiri tidak merasa memiliki kewajiban untuk keluar," imbuh Qodari.

"Saya melihat NasDem ini membedakan antara koalisi 2019 yang menjadi embrio bagi pemerintahan sekarang dengan koalisi 2024, dalam konteks koalisi di 2019 NasDem bagian dari koalisi pemerintah untuk 2024 memang bukan koalisi dari pemerintah sekarang ini, tapi itu dianggap sebagai suatu yang berbeda," lanjutnya.

Sebelumnya, Surya Paloh menyebut Jokowi mungkin sudah tidak lagi menganggap Partai NasDem di koalisi pemerintah. NasDem, jelas Paloh, tidak diangkap untuk sementara waktu.

"Ya saya bisa pahami itu (tidak diundang), pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya. Dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara," kata Surya Paloh kepada wartawan usai bertemu Luhut, di Jakarta.

Surya Paloh tidak menampik pernyataan Jokowi bahwa dirinya memang tidak diundang. Namun demikian, dia menegaskan NasDem tetap akan berkomitmen dengan pemerintahan.

"Kan Pak Jokowi sudah jawab bahwa saya tidak diundang sama beliau kan, tetap (komitmen NasDem di pemerintahan)," ucap Paloh.

Lebih lanjut, Surya Paloh juga membeberkan adanya pesan yang disampaikan saat bertemu dengan Luhut siang tadi. "Mungkin salam saja pada saya lah," imbuhnya.

Simak Video 'NasDem Tegaskan Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi Hingga 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/haf)



Hide Ads