Sandiaga Pamit dari Gerindra
Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Uno resmi pamit dari Partai Gerindra saat berkunjung ke kediaman Ketua Harian Partai Gerindra Dasco. Sandiaga juga sudah menitipkan sepucuk surat kepada Dasco untuk Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pamitan itu dilakukan Sandiaga saat berkunjung ke kediaman Dasco, di rumah dinas Wakil Ketua DPR RI F-Gerindra Dasco, Kuningan, Jaksel, Minggu (23/4). Sandiaga mengaku sempat berbicara secara tertutup dengan Dasco perihal pengunduran dirinya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi juga saya sempet ngobrol tertutup sama Bang Dasco, saya sampaikan beberapa pemikiran sekaligus juga kalau ada kesalahan selama ini, mohon pamit. Mudah-mudahan tentunya di momen Lebaran ini terus pererat silaturahim, berjuang bersama," kata Sandiaga.
"Tadi juga sudah mohon pamit, mudah-mudahan di momen spesial ini di hari kedua Lebaran," imbuh Sandiaga.
Usai pamit, Sandiaga dikabarkan akan bergabung ke PPP, walaupun sampai saat ini belum ada keputusan dari dirinya. Sandi mengaku dirinya tidak mau tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
"Tentunya tidak perlu tergesa-gesa, ini genap seminggu kita masih banyak waktu," ujar Sandi di pondok pesantren (ponpes) Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Minggu (30/4/2023).
Sandi meminta semua pihak untuk bersabar. Sandi juga menyebut saat ini dirinya masih melakukan pendalaman dan persamaan gagasan.
Iya teman-teman mohon bersabar, karena tahapan kita aturan yang kita dalami ya, ya pendalaman-pendalaman dan juga persamaan gagasan, perjuangan ke depan yang harus kita pastikan dan semua pihak akan nyaman," kata Sandi.
Tidak hanya itu, ia mengatakan tengah menampung berbagai masukan dari para kyai dan ulama. Sebab kata Sandi nantinya pihak parpol harus mendengar dan tidak melupakan suara masyarakat.
"Untuk ke depan dan ini saya juga menampung terus masukan dari para kyai, dari para ulama. Saya ingin terus bersama-sama di tengah masyarakat. Karena yang ingin saya sampaikan ke pihak parpol memang kita harus mendengar suara rakyat, jadi jangan terlupakan karena kita sibuk dalam berkontestasi demokrasi," tuturnya.
(eva/dwia)