Ia berharap kader PDIP yang dicalonkan sebagai Bacapres nanti memiliki rekam jejak yang baik. Menurut Kamhar, sosok yang dicalonkan PDIP, jangan hanya memberikan pencitraan di media sosial.
"Semoga kader partai Hasto yang dimajukan ke depan akan berbeda. Benar-benar berprestasi yang didukung rekam jejak yang memadai. Bangsa ini butuh perubahan dan perbaikan," jelas Kamhar.
"Jika kembali mengajukan calon yang hanya piawai dalam pencitraan dan kerja-kerja di media sosial, maka bukan kemajuan, keadilan, dan kesejahteraan yang akan kita capai. Melainkan, kemunduran dan keterbelakangan. Kita semua tak menghendaki ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkit capres NasDem yang berbeda dari PDIP. Hal ini merespons pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh soal kode-kode pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pak Surya Paloh kan bilang ada kode-kodenya, ini kodenya harus kita tangkap dulu, kode ini untuk apa? Untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kode elektoral, untuk kode capres cawapres?" kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
Hasto mengatakan jika kode itu mengenai capres-cawapres, maka PDI Perjuangan memiliki pandangan berbeda dengan NasDem. Dia menyebut capres PDI Perjuangan harus berasal dari kader PDIP seperti yang disampaikan Megawati.
"Kan NasDem udah punya capres, dan ini capresnya berbeda dengan PDI Perjuangan, karena pidato Ibu Mega kan capres PDIP dari kader, capres yang berprestasi, bukan capres yang pintar berpoles diri, kan beda, kode-kode ini kami tangkap dulu," ujar Hasto.
(dwr/mae)