Jawab Hasto, Demokrat Yakin Capres Pintar Poles Diri Bukan Anies

Jawab Hasto, Demokrat Yakin Capres Pintar Poles Diri Bukan Anies

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 03 Feb 2023 14:35 WIB
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (dok. Pribadi)
Foto: Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani (dok. Pribadi)
Jakarta -

Partai Demokrat menanggapi sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait capres yang pintar berpoles diri. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani meyakini pernyataan tersebut bukan untuk capres yang diusung partainya yaitu Anies Baswedan.

"Bung Hasto mesti memperjelas siapa yang dimaksud dengan Capres yang pintar berpoles diri. Sudah pasti ini tidak tepat jika disematkan pada Mas Anies Baswedan yang telah teruji kepemimpinannya selama satu periode penuh, sesuai dengan mandat rakyat Jakarta memimpin Ibu Kota," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).

Kamhar mengatakan Anies telah menjalankan kepemimpinannya di Ibu Kota dengan tuntas. Anies dikatakan Kamhar telah membawa Jakarta menjadi kota terintegrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mas Anies mampu menunaikan segala kontrak politiknya dengan rakyat selama masa kampanye, bahkan melampaui itu. Membawa Jakarta sebagai kota kelas dunia, kota yang ramah terhadap warganya, dan berkemajuan di berbagai bidang termasuk transportasi publik yang semakin layak dan terintegrasi," tutur Kamhar.

"Sangat banyak kemajuan, dan yang tak kalah penting adalah menjalankan amanah sampai tuntas," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kamhar menyinggung Gubernur di DKI Jakarta yang belum sempat menunaikan jabatan tetapi sudah mencalonkan diri menjadi presiden. Gubernur itu datang dari PDI Perjuangan.

"Berbeda dengan Gubernur terpilih sebelumnya, yang diusung dan merupakan petugas partainya Hasto, yang belum selesai masa jabatan sebagai Gubernur sudah lompat maju Pilpres. Membuat janji di atas janji yang ke semuanya tak kunjung ditunaikan dan dilunasi," ungkap Kamhar.

Ia menilai kepemimpinan itu berkebalikan dengan karakter Anies Baswedan yang telah menuntaskan jabatan di Jakarta. Ia menyindir sosok "raja janji" ke masyarakat.

"Wajar jika di masyarakat ada yang menjuluki 'raja janji'. Berkebalikan dengan Mas Anies yang menunaikan dan menuntaskan semuanya. Ini ciri pemimpin berintegritas yang selaras antara pikiran, ucapan dan tindakan," kata Kamhar.

Ia berharap kader PDIP yang dicalonkan sebagai Bacapres nanti memiliki rekam jejak yang baik. Menurut Kamhar, sosok yang dicalonkan PDIP, jangan hanya memberikan pencitraan di media sosial.

"Semoga kader partai Hasto yang dimajukan ke depan akan berbeda. Benar-benar berprestasi yang didukung rekam jejak yang memadai. Bangsa ini butuh perubahan dan perbaikan," jelas Kamhar.

"Jika kembali mengajukan calon yang hanya piawai dalam pencitraan dan kerja-kerja di media sosial, maka bukan kemajuan, keadilan, dan kesejahteraan yang akan kita capai. Melainkan, kemunduran dan keterbelakangan. Kita semua tak menghendaki ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkit capres NasDem yang berbeda dari PDIP. Hal ini merespons pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh soal kode-kode pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pak Surya Paloh kan bilang ada kode-kodenya, ini kodenya harus kita tangkap dulu, kode ini untuk apa? Untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kode elektoral, untuk kode capres cawapres?" kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

Hasto mengatakan jika kode itu mengenai capres-cawapres, maka PDI Perjuangan memiliki pandangan berbeda dengan NasDem. Dia menyebut capres PDI Perjuangan harus berasal dari kader PDIP seperti yang disampaikan Megawati.

"Kan NasDem udah punya capres, dan ini capresnya berbeda dengan PDI Perjuangan, karena pidato Ibu Mega kan capres PDIP dari kader, capres yang berprestasi, bukan capres yang pintar berpoles diri, kan beda, kode-kode ini kami tangkap dulu," ujar Hasto.

(dwr/mae)




Hide Ads