Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan akan ambil langkah serius jika tak ada calon presiden (capres) yang mencapai 30 persen dalam hasil lembaga survei jelang 2024. PKS mengkritik Jokowi jika benar akan ada langkah serius Jokowi soal capres 2024.
"Tidak patut, ini masalah etika publik seorang pemimpin bangsa. Tentu jika pernyataan PKB itu benar ya, saya harap tidak benar ya," kata juru bicara PKS Muhammad Kholid saat dihubungi, Senin (5/12/2022).
Kholid lalu menjelaskan alasannya Jokowi tidak patut bertindak terkait Pilpres 2024. Dia menekankan Jokowi harusnya jadi pemimpin semua kelompok.
"Prinsipnya, Presiden Joko Widodo itu kepala negara dan kepala pemerintahan, beliau adalah pemimpin yang sudah selayaknya menempatkan diri sebagai pemimpin semua kelompok," ucapnya.
Selain itu, dia menilai Jokowi harusnya fokus mempersiapkan warisannya di 2024. Karena itu lah, dia meminta Jokowi berhenti mengintervensi politik terkait pilpres.
"Apalagi beliau akan berakhir di 2024, beliau harus soft landing, mewariskan politik adi luhung. Jangan sampai Presiden terlibat dalam proses intervensi politik, menjadi endorser dan supporter kandidat tertentu," ujar dia.
Untuk diketahui, kabar Jokowi akan mengambil langkah serius diungkap Ketua DPP PKB Faisol Riza lewat sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya @faisol8418. Dia menyatakan keyakinannya jika Jokowi akan mengambil langkah serius.
Langkah serius itu kata Faisol akan dilakukan setelah Jokowi melihat tidak ada capres yang elektabilitasnya mencapai angka stabil.
"Akan ada langkah sangat serius dari Pak Jokowi setelah melihat semua capres tidak ada yang stabil di angka survei 30%. Percayalah," demikian pernyataan Faisol tersebut.
Faisol tidak menjelaskan lebih lanjut apa langkah serius yang akan diambil Jokowi itu. Ketika dikonfirmasi, Faisol belum mau mengungkap maksud dari unggahannya itu.
Simak juga 'Kedekatan Jokowi-Prabowo, Sekjen Gerindra: Isyarat Lanjutkan Suksesi':
(maa/rfs)