Kontroversi Benny Rhamdani yang Tak Dikenal Relawan 'Veteran' Jokowi

Kontroversi Benny Rhamdani yang Tak Dikenal Relawan 'Veteran' Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Des 2022 08:34 WIB
Benny Rhamdani (Dwi Rahmawati/detikcom).
Foto: Benny Rhamdani (Dwi Rahmawati/detikcom).
Jakarta -

Sosok Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang menuai kontroversi usai meminta izin tempur ke Presiden Jokowi dipertanyakan. Relawan 'veteran' Jokowi tidak mengenal sosok Benny Rhamdani.

Benny sendiri mengaku dirinya merupakan bagian dari kelompok relawan Jokowi bernama Barikade 98. Benny menjabat sebagai ketua umum sampai saat ini.

Benny mengatakan Barikade 98 terbentuk sejak 2 tahun lalu. Namun, kata dia, kelompok tersebut diisi oleh para relawan dan pendukung Jokowi sejak maju berkontestasi di Pilpres 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barikade 98 sudah dua tahun berdirinya, tapi secara personal orang-orang yang ada di Barikade itu para relawan dan pendukung Jokowi di pilpres 2014 dan 2019, sudah terlibat sebagai relawan Pak Jokowi," kata Benny saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).

Namun sosok Benny tidak dikenal oleh kalangan relawan 'veteran' Jokowi. Seperti halnya relawan Pro Jokowi (Projo). Bendum Projo Panel Barus mengaku tidak kenal secara pribadi dengan Benny.

ADVERTISEMENT

"Kalau Barikade 98 itu siapa namanya?" kata Panel kepada wartawan, Rabu (29/11/2022).

"Kalau Benny itu sendiri, secara individu, secara person, saya nggak kenal dia sebenarnya. Nggak kenal," lanjutnya.

Panel Barus Projo (dok. Projo).Panel Barus Projo (dok. Projo).

Panel bersama sejumlah relawan Jokowi lainnya mengaku diundang dalam pertemuan sebelum acara puncak Gerakan Indonesia Bersatu.

"Yang diundang organisasional, yang mengudang waktu itu Mas Eko Sulistyo, Aminuddin (Ma'ruf). Diundang (pertemuan sebelum acara) kita datang, namanya teman, lagian yang mengundang Stasus Presiden juga yang ngundang, kita hormati," kata Panel.

Pertemuan terjadi di wilayah SCBD sekitar 50 orang, berdasarkan organisasi ada sekitar 20 organisasi relawan Jokowi yang hadir. Pertemuan hadir relawan Jokowi yang sudah mendukung sejak 2012 lalu.

"Kumpul di situ ada perwakilan Projo, ada perwakilan Seknas, ada perwakilan macam-macam, Pospera ada dua orang datang. Disampaikanlah maksud dan tujuan undangan itu," ujar Panel.

Disampaikan dalam pertemuan itu, bahwa relawan ingin membuat acara di Gelora Bung Karno tanggal 26 November 2022 lalu, dengan tema Nusantara Bersatu. Kemudian pihak yang diundang diberi kesempatan bicara, perwakilan Projo menyampaikan pandangannya dalam pertemuan itu.

"Yang bicara Sekjen Projo, Mas Handoko. Kami Projo itu secara prinsip mendukung apa yang direncanakan teman-teman di GBK itu. Cuma Projo sendiri sudah berfokus pada satu kegiatan yang kami kasih nama Musra," ucap Panel.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Saksikan juga 'Klarifikasi Benny Rhamdani usai Viral Minta Izin Tempur ke Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Projo Tak Datang ke Acara di GBK

Projo memiliki keterbatasan tenaga dan waktu karena Musra digelar di seluruh wilayah Indonesia. Relawan juga mempertanyakan tujuan dan urgensi acara Gerakan Indonesia Bersatu digelar di GBK.

"Dalam kegiatan itu ditanyakan, kegiatan (di GBK) ini targetnya apa, urgensinya apa, kenapa kami bertanya begitu. Karena tempat yang dipilih ini tempat yang keramat yaitu GBK yang dua kali jurus pamungkas di 2014 dan 2019," sebut Panel.

"Pengundang waktu itu belum bisa menjelaskan itu. Nah ya buat kami, yang terlibat dalam satu peristiwa dalam kegiatan bersama-sama harus sepemahaman," tegasnya.

Karena sejumlah alasan, akhirnya sejumlah relawan 'veteran' Jokowi pun tak datang ke acara Gerakan Indonesia Bersatu. Sementara lainnya hadir ke lokasi acara.

"Akhirnya Projo mengambil posisi tak ikutan dulu. Tetap mendukunglah. Pospera juga sama (tak datang)," imbuhnya.

Pertanyakan Eksistensi Barikade 98

Panel mempertanyakan eksistensi Barikade 98 di acara tersebut. Dia menyebut Barikade 98 tidak datang saat rapat.

"Waktu rapat (sebelum acara Gerakan Indonesia Bersatu) Barikade nggak ada. Tiba-tiba dia muncul saja saya nggak tahu," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman berikut

Sosok Benny Rhamdani

Benny diketahui pernah menjadi Wakil Sekretaris Cabang DPC GMNI Cabang Manado (1993-1994), Ketua Cabang PMII Cabang Manado selama 2 periode (1994-1997 dan 1997-1999). Benny pernah aktif juga dalam Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara selama 2 periode (2004-2009 dan 2009-2014). Dia pun pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (2015-2020). Dia juga pernah menjabat Ketua Asosiasi Kota PSSI Kotamobagu (2015-2019).

Rekam jejak Benny Rhamdani yang lain di dunia politik yakni pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi dari PDI Perjuangan selama 3 periode (1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014) dan duduk sebagai Wakil Ketua Komisi. Terakhir, dia pernah menjabat Wakil sebagai Ketua Umum DPP Partai Hanura (2015-2024).

Benny Rhamdani juga tercatat sebagai Direktur Kampanye Tim Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin pada 2019. Dalam acara relawan di GBK, Benny Rhamdani yang meminta izin tempur kepada Presiden Jokowi merupakan bagian relawan.

(eva/dek)



Hide Ads