Pernyataan Benny Rhamdani terkait 'izin tempur' ke Presiden Jokowi menuai kritikan. Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra), Andi Gani menyebut pernyataan Benny tak mewakili relawan Jokowi.
"Tentu beliau juga relawan tapi saya tidak merasa terwakili," jelas Gani kepada wartawan dalam Musra ke-8 di Hotel Atlit Century, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (30/11/2022).
Gani menambahkan ucapan Benny merupakan pandangan pribadinya. Pasalnya, Jokowi tak terlalu ambil pusing dengan para pengkritiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Jokowi sangat demokratis di sosmed dan lain-lain," paparnya.
"Pak Jokowi santai saja kerja terus, mungkin itu semangat Pak Benny," jelasnya.
Klarifikasi Benny
Benny mengklarifikasi potongan pernyataannya dalam video tersebut. Benny mengatakan pernyataannya itu disampaikan kepada Jokowi dalam forum yang terbuka sebelum acara akbar di Stadion GBK dimulai.
Benny menyebut narasi-narasi video atas potongan pernyataannya sengaja dibangun agar berkonotasi negatif.
"Jadi gini, pertemuan sebagaimana video beredar, ya, itu bukan pertemuan tertutup, lo. Jadi ini seolah-olah pertemuan tertutup, video itu bocor, kan, gitu. Itu narasi yang dibangun untuk membenarkan tuduhan-tuduhan liar, negatif, atas video itu. Kita jangan terjebak. Itu pertemuan biasa, terbuka, dan video itu adalah video yang menurut kami tidak ada yang istimewa," kata Benny, Rabu (30/11/2022).
"Itu adalah obrolan biasa sebagaimana kalau kami bertemu dengan presiden, relawan selalu diberi kesempatan untuk menyampaikan jika ada pandangan, masukan, saran, untuk Presiden. Itukan di sela-sela acara di GBK sebelum dimulai, ya," imbuhnya
(isa/mae)