Kepala BP2MI sekaligus Ketua Relawan Jokowi Barikade 98, Benny Rhamdani, membalas tudingan provokator yang dilontarkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Benny menilai pernyataan Viva Yoga keliru dan sesat soal viral potongan pernyataan Benny minta 'izin tempur' kepada Presiden (Joko Widodo) Jokowi.
"Menanggapi pernyataan itu ya. Gini, ada 3 alasan yang membuat di berita itu menjadi salah, ya," kata Benny mengawali tanggapannya kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).
Benny menyinggung Viva Yoga yang tak berada di lokasi saat Benny menyampaikan pernyataannya. Oleh sebab itu, dia menilai Jubir PAN itu keliru soal tudingan provokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, jika orang tidak ada di lokasi dia tidak akan bisa memahami peristiwa, sehingga dia salah berpendapat. Jadi kenapa berita itu menjadi negatif ya karena itu tadi, orang jadi salah menilai video itu karena dia tidak memahami peristiwa kalau dia tidak di lokasi itu kan," kata Benny.
Selain itu, Benny mengatakan pengetahuan Viva terbatas. Sebab, lanjutnya, pendapat yang disampaikan Viva hanya bermodalkan sepotong video itu.
"Kedua, modal pengetahuan, nih model pengetahuan, kalau modal pengetahuan hanya potongan video yang disebar, ya jadi pendapatnya juga keliru dan sesat, ya. Nah Viva Yoga ada di dua itulah," katanya.
Benny melanjutkan, konotasi negatif atas pernyataannya yang viral itu juga tak lepas dari motif politik. Benny menduga ada pihak yang memutarbalikkan maksud dari pernyataannya.
Baca juga: Benny Ramdhani |
"Tapi yang ketiga, akan selalu ada, kalau udah berbau relawan Jokowi, akan selalu ada kelompok yang ada motif politik dengan sengaja memutarbalikkan substansi dari video itu," katanya.
Namun, Benny menilai pendapat Viva tidak didasari faktor yang terakhir. "Viva Yoga bukan bagian dari yang ketiga itulah," imbuhnya.
Meskipun begitu, dia tetap menyesalkan komentar yang disampaikan Viva. "Walaupun saya juga menyesalkan pandangan dari Viva Yoga. Tapi karena alasan tadilah. Nggak ada di TKP, sehingga dia nggak memahami peristiwa sehingga pendapatnya salah. Atau karena pengetahuannya. Pengetahuannya terbatas karena potongan video, pendapatnya keliru dan sesat, kan, gitu, ya," kata Benny.