Komarudin mengaku sudah mengontak satu persatu anggota Dewan Kolonel yang namanya masuk dalam surat yang beredar. Setelah ditelusuri, pihak terkait justru tidak mengerti.
"Kita ikuti juga itu dengan baik, tapi saya sudah kontak mereka satu persatu mereka tidak mengerti. Ini lagi persiapan panggil gelombang berikutnya untuk klarifikasi tertibkan semua tanpa terkecuali," kata Komarudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legislator PDIP Junimart Girsang merespons Komarudin Watubun yang menyebut 'Dewan Kolonel' kelewat kreatif mencari muka. Junimart Girsang yang merupakan bagian 'Dewan Kolonel' mengaku tak yakin dengan apa yang disampaikan Watubun.
"Saya tidak yakin Pak Watubun bicara begitu. Semua kader partai tegak lurus sesuai AD/ART partai," kata Junimart saat dihubungi, Kamis (27/10).
'Dewan Kolonel' Kemajon
Terbaru, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyampaikan bahwa 'Dewan Kolonel' loyalis Puan Maharani juga kemajon atau terlalu maju. Bambang mengingatkan soal penentuan capres cawapres PDIP merupakan hak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Bambang Pacul menyebut bahwa tindakan dari enam anggota 'Dewan Kolonel' itu telah terlalu maju. Bambang menyebut, kader PDIP harus berada dalam barisan, dan tidak boleh terlalu maju sebelum ada perintah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Nggak boleh kalau kamu pimpinan. Pimpinan memberi contoh memberi dan tauladan," kata Bambang Pacul, Rabu (2/11).
"Ya kemajon," kata Bambang Pacul, usai pakar komunikasi politik Effendi Gozali bertanya untuk menegaskan soal kemajon. Hal itu disampaikan dalam acara Adu Perspektif bertema 'Gonjang-Ganjing Peringatan Gegara Pencapresan' yang disiarkan di detikcom atas kerja sama dengan Total Politik.
Menurut Bambang Pacul, anggota Dewan Kolonel, yang merupakan pimpinan partai, tidak bisa bertindak mendahului Megawati. "Jangan kau ambil kewenangan ketua umum, kan gitu. Jangan kau paksa ketemu umum," ucapnya.
Kemudian, soal 'Dewan Kolonel' disanksi, menurut Bambang Pacul, karena ada salah satu anggota yang terlalu bersemangat. Bambang tidak menyebut nama anggota tersebut.
"Ini kan ada terlalu bersemangat. Mungkin ada yang terlalu bersemangat, tapi semangat ini biasa saja. Orang terlalu bersemangat, memang ada orang terlalu bersemangat kemudian terbakar dirinya, bisa. Di PDIP, nggak ada terlalu bersemangat, ya nanti diluruskan saja. Kan gitu loh," katanya.
(rfs/gbr)