Bambang Pacul Cerita Dewan Kolonel Terbentuk: Dari Kongkow di Lantai 7 DPR

Bambang Pacul Cerita Dewan Kolonel Terbentuk: Dari Kongkow di Lantai 7 DPR

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 02 Nov 2022 21:49 WIB
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menceritakan pembentukan Dewan Kolonel oleh anggota DPR yang menjadi loyalis Puan Maharani. Dia mengatakan terbentuknya Dewan Kolonel berawal dari kumpulnya anggota Fraksi PDIP di Lantai 7, Gedung Nusantara 1, DPR RI.

"Lantai 7, Nusantara 1 itu adalah tempat anggota dewan nongkrong kalau nggak ada rapat. Selalu ada makan siang. Untuk kongkow-kongkow, brain storming," ucap Ketua Komisi III DPR RI tersebut, Rabu (12/11/2022)

Hal itu disampaikannya dalam acara Adu Perspektif bertema "Gonjang-Ganjing Peringatan Gegara Pencapresan" yang disiarkan di detikcom atas kerja sama dengan Total Politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang Pacul, biasanya Lantai 7 itu ramai didatangi anggota DPR pada hari Jumat. Dia mengatakan momen kongkow itu juga diisi diskusi.

"Hari Jumat itu hari fraksi. Kalau nggak ada rapat fraksi, kumpul di situ. Apapun yang mau ditanyakan," kata Bambang.

ADVERTISEMENT

Munculnya Inisiatif Dukung Puan

Kemudian, muncul perintah soal Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani untuk turun ke bawah. Beberapa anggota DPR RI berinisiatif untuk membantu Puan turun ke Dapil-Dapil.

"Dari situ, ada perintah Mbak Puan turun ke bawah. Mbak Puan turun ke bawah dalam rangka penguatan menjelang Pemilu, turun di Dapil-Dapil. Anggota dewan ini, jadi setiap kali Mbak Puan ke Dapil ini, anggota dewan ikut menyertai untuk memperkuat," ucap Bambang.

"Dalam rangka turun itu, ada yang mengatakan, 'Kita bela penuh Mbak Puan, ini kita turun, kita all out lah untuk mbak Puan'. Itu ada yang gitu," katanya.

Kemudian, salah satu anggota Fraksi PDIP, Johan Budi menyampaikan ide memberi nama bagi anggota DPR yang mendukung Puan tersebut. Seperti diketahui, anggota DPR yang masuk dalam Dewan Kolonel berjumlah enam orang dari lintas fraksi, dengan koordinator Trimedya Panjaitan.

"Di situ dibuatlah antar komisi mewakili, Pak Johan Budi (bilang), 'sebut saja ini Dewan Kolonel. Sesederhana itu. Jadi nggak ada tulisan, 'Kita bentuk Dewan Kolonel, tok.' Nggak ada. Ya omong-omong kosong," katanya.

Dewan Kolonel Disanksi

Kemudian, soal Dewan Kolonel disanksi, itu karena ada salah satu anggota yang terlalu bersemangat. Bambang tidak menyebut nama anggota tersebut.

"Ini kan ada terlalu bersemangat. Mungkin ada yang terlalu bersemangat, tapi semangat ini biasa saja. Orang terlalu bersemangat, memang ada orang terlalu bersemangat kemudian terbakar dirinya, bisa. Di PDIP, nggak ada terlalu bersemangat, ya nanti diluruskan saja. Kan gitu loh," katanya.

Bambang Pacul pun membantah Dewan Kolonel menjerumuskan Puan Maharani. Soal menjerumuskan puan ini, pernah disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.

"Di mana menjerumuskannya. Kalau ada orang teriak seperti Menteri Bahlil, 'Puan Presiden,' ya biarin aja. Putusan (capres) nanti di tangan ibu (Megawati)," katanya.

Seperti diketahui, pada awal Oktober lalu, PDIP memberikan peringatan keras kepada 'Dewan Kolonel' yang berisi para loyalis Puan Maharani di Fraksi DPR RI. PDIP menegaskan kalau pembentukan Dewan Kolonel itu tidak ada dalam AD/ART partai.

Berdasarkan surat yang diterima detikcom, Jumat (21/10), surat peringatan keras DPP PDIP ke 'Dewan Kolonel' tertanggal 5 Oktober 2022. Perihal dalam surat itu tertulis 'PERINGATAN KERAS DAN TERAKHIR'.

(aik/jbr)



Hide Ads