Koalisi Gerindra-PKB Bersiap 'Menyambut' PDIP

Koalisi Gerindra-PKB Bersiap 'Menyambut' PDIP

Firda Cynthia Anggrainy, Nahda Rizki Utami - detikNews
Jumat, 19 Agu 2022 08:14 WIB
Momen Gerindra-PKB Resmikan Koalisi untuk Pilpres 2024!
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Cak Imin saat deklarasi koalisi. (Dok. istimewa)
Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) tak menutup diri dengan partai politik pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma'ruf Amin untuk berkoalisi di 2024. Gayung bersambut, Partai Gerindra dan PKB bersiap untuk persamuhan dengan PDIP bahas 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang berbicara soal koalisi menuju 2024. Hasto menyebut PDIP membuka kemungkinan untuk koalisi dengan partai politik yang pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

"Ya tidak hanya dengan Gerindra, PKB, PPP kemudian dengan Golkar dan pendeknya dengan seluruh partai politik yang mengusung Pak Jokowi, kan di antara para ketua umum sering bertemu bersama dengan Pak Presiden dengan Ma'ruf Amin, kami sering berdialog," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan koalisi yang telah terjalin partai politik lain mulai dari PAN, PPP, Golkar yang disebut dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun Gerindra dengan PKB, itu merupakan bagian strategi setiap partai.

"Bahwa setiap partai ada yang saat ini memulai kerja sama seperti adanya KIB seperti adanya Gerindra dan PKB itu merupakan bagian strategi setiap partai, PDIP punya strategi tersendiri tapi pada akhirnya seluruh kerja sama itu akan bermuara pada siapa yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Pertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).Pertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). (Screenshot Zoom)

Hasto mengatakan partainya akan memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan pilihan rakyat. Nantinya, kata Hasto, PDIP akan menentukan ke mana arah kerja sama itu akan dikerucutkan.

"Sementara bagi kami presiden dan wakil presiden yang memilih rakyat, sehingga turun ke rakyat itu yang menjadi skala prioritas dan yang nantinya akan bermuara pada kerja sama itu. PDIP akan ikut menentukan ke arah bandul mana kerja sama itu dikerucutkan," ujarnya.

Gerindra Bakal Bahas Persatuan 2024

Partai Gerindra berencana akan melakukan pertemuan dengan PDIP usai koalisi Gerindra dan PKB dideklarasikan. Hal itu disampaikan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

"Kami hubungan dengan PDIP sangat bagus dan komunikasi kami dengan PDIP pasca-kerja sama antara Gerindra dengan PKB juga sangat bagus," kata Muzani kepada kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).

Muzani kemudian menyebut Gerindra dan PDIP bakal melakukan pertemuan. Muzani mengatakan keduanya akan membicarakan soal merawat persatuan dan memastikan demokrasi berlangsung dengan baik menjelang tahun politik 2024.

Simak video 'Golkar Tegas Tak Akan Tinggalkan KIB Meski PDIP Buka Peluang Koalisi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Kami akan bertemu dengan PDIP juga untuk membicarakan tentang bagaimana merawat persatuan dan demokrasi yang sudah menjadi pilihan kita di 2024 ini, bisa berlangsung dengan baik," ujarnya.

Terkait pertemuan dengan PDIP itu, Muzani menekankan bahwa semua tindakan dan kerja sama politik yang dilakukan Gerindra akan dibicarakan juga dengan PKB.

"Sekali lagi, semua tindakan dan kerja sama politik kami, kami semuanya akan kami bicarakan juga dengan PKB," lanjutnya.

PKB Bakal Bertemu PDIP Bahas 2024

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pihaknya juga bakal menggelar pertemuan dengan PDIP. Cak Imin memastikan pertemuan itu akan membicarakan soal kontetasi politik 2024 mendatang.

"Ya masih terus komunikasi semua pihak ya termasuk PDIP," kata Cak Imin kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).

Pertemuan PDIP dengan PKBPertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Ketum PKB Cak Imin. (dok. PDIP)

Cak Imin kemudian menyampaikan bakal menggelar pertemuan dengan PDIP. Dia mengaku sejauh ini pihaknya sering berdiskusi dengan PDIP soal Pemilu 2024.

"Iya (bakal gelar pertemuan). Sering sih ketemu, tapi ya akan pasti akan pertemuan," ujarnya.

"Selalu. Setiap saat sering ketemu. Diskusi-diskusi," kata Cak Imin saat ditanya soal apakah pembicaraan itu terkait isu Pemilu 2024.

Meskipun demikian, dia menegaskan sejauh ini komunikasi tersebut masih belum bermuara pada kesimpulan akan menjajaki kerja sama politik di 2024.

"Belum. Belum ada kesimpulan apa pun (soal kemungkinan PDIP bekerja sama politik dengan koalisi Gerindra dan PKB)," imbuh dia.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Mandat di Prabowo dan Cak Imin

PKB menekankan parpol yang bakal bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB menjadi urusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Cak Imin. Sebab, keduanya yang memegang mandat untuk urusan koalisi 2024.

"Kalau kita bicara koalisi terserah kepada pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Itu aja. Kan itu, kalau berpegang dan menyepakati dan menjalankan hasil koalisi. Ya datanglah ke situ, nggak usah datang ke PKB dan ke Gerindra," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).

Soal komunikasi dengan PDIP, Jazilul memastikan hal itu terus terjalin. Namun, dia mengaku tak tahu-menahu secara persis pola komunikasi yang berlangsung apabila PDIP benar hendak bergabung ke poros.

"Kalau komunikasi kan terus (dengan PDIP). Tapi pola masuknya (ke koalisi Gerindra-PKB) kayak apa, saya nggak tahu. Karena di poin nomor 4 (dalam piagam deklarasi koalisi) mestinya lapor Pak Muhaimin, lapor Pak Prabowo. Beres sudah," ujar Jazilul.

Wakil Ketua MPR Fraksi PKB ini mengatakan Gerindra dan PKB telah bersepakat menyerahkan urusan koalisi kepada kedua ketum. Dengan demikian, menurutnya, partai yang akan bergabung langsung berkomunikasi dengan dua tokoh sentral parpol tersebut.

"Karena partai sudah memberikan ke dua-duanya. PKB memberikan mandat ke Pak Muhaimin, Gerindra memberikan mandat ke Pak Prabowo. Koalisi memberikan mandat kepada dua nama itu," katanya.

"Iya, kedua tokoh itu aja cukup. Karena di koalisi (kesepakatan) begitu," imbuhnya.

(rfs/rfs)



Hide Ads