"Kami dari forum ahli NKRI merasa berkepentingan menyatakan sikap demi dan untuk tetapnya tegak NKRI berdasarkan Pancasila. Pilpres tersebut telah mengakibatkan terpecahnya rakyat Indonesia dan mengancam keutuhan NKRI," ujar pemprakarsa forum ahli waris NKRI, Moch Isnaini.
Hal ini dikatakannya dalam diskusi di Universitas Jayabaya, Jl Pulo Mas Selatan, Jakarta Timur, Jumat (10/7/2009).
Menurut Isnaini, pemilihan presiden secara langsung tersebut yang menyebabkan melencengnya dari sila keempat Pancasila.
"Karena sistem pemilih langsung menyebabkan semua orang berhak dan mampu mencalonkan diri menjadi presiden. Beda dengan sistem keterwakilan yang sesuai dengan Pancasila sila keempat," jelas Isnaini yang juga merupakan ahli hukum tata negara.
Selain itu, Isnaini juga menjelaskan proses demokrasi melalui Pileg dan Pilpres secara langsung merupakan perintah dari amandemen UU 2002.
"Akan tetapi dalam pelaksanaannya mengalami berbagai masalah, seperti DPT dan keterlambatan logistik. Akibatnya, tahapan-tahapan Pemilu banyak dilanggar oleh KPU," imbuh Isnaini.
Senada dengan pernyataan Isnaini, pemprakarsa lainnya, R Taufik Sri Soemantri juga menyatakan ketidak-sinkronisasian pilpres lalu dengan Pancasila.
"Pemilihan pilpres secara filosofi tidak sesuai dengan Pancasila khususnya sila keempat yang bunyinya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," tandas Taufik.
Taufik mengatakan akan segera menyampaikan hasil diskusi forum ahli waris kepada bangsa Indonesia dan lembaga negara, MPR, DPR, DPRD, Presiden, MA, MK, KY, dan BPK.
"Namun bukan otoritas kami untuk mengatakan Pilpres kali ini sah atau tidak, kami hanya berpendapat Pancasila sila keempat belum dilaksanakan dalam Pilpres kemarin," imbuh Taufik.
(amd/iy)