"Saya masih ingat betul Mei lalu Menag berjanji akan berusaha menekan BPIH tahun sekarang agar tidak naik. Tiba-tiba sekarang Menag mengatakan ke media akan naik US$ 84. Ini namanya mencla-mencle," ujar Ketua Kelompok Komisi VIII FPKS DH Al Yusni di Gedung DPR, Senayan, Rabu (10/09).
Al Yusni meminta Menag Maftuh Basyuni tidak menebar janji jika
tidak memiliki data-data dan perhitungan yang valid. Sebaiknya Menag
hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. "Tidak asal bunyi," cetus dia.
Menurut Al Yusni, FPKS meminta Depag membatalkan kenaikan BPIH. Banyak hal yang dapat ditempuh agar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) setara dengan tahun lalu.
Al Yusni mengungkapkan, penekanan BPIH dapat dilakukan dengan meninjau kembali kurs dollar yang cenderung melemah pada kisaran
sepuluh ribuan rupiah, melakukan subsidi dengan menggunakan dana dari jasa giro yang jumlahnya Rp 500 miliar, dan menegosiasi ulang biaya penerbangan.
Meski demikian, lanjut Al Yusni, untuk menekan ongkos haji, Depag harus mengamati komponen katering Armina dan pemondokan yang dinilai terlalu mahal.
Namun, jika bersikukuh menaikkan BPIH, Depag diminta menjelaskan kepada jamaah haji atas rincian BPIH itu. Sehingga BPIH terlihat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan serta kenaikan itu bukan untuk dikorupsi.
"Mereka hanya ingin agar bisa shalat lima waktu di Masjidil Haram, di Armina lancar, bisa Arbain di Madinah. Itu suara dari bawah,” pungkas dia.
(nik/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini