Di kota itu, Sri Sultan ternyata "melacak" nenek moyang dirinya yakni pusat peradaban Syailendra yang mendirikan kerajaan Sriwijaya. Tepatnya dia melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh adat di sana.
Secara tersirat, Sri Sultan memiliki keyakinan bila pusat kerajaan Sriwijaya berada di Pagaralam. Sebab selama ini pusat kerajaan Sriwijaya masih menjadi perdebatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai keterkaitan budaya ini, sebetulnya Sri Sultan telah melakukannya sejak tahun 2007 lalu. Saat itu Sri Sultan melakukan pertemuan dengan Sultan Palembang dan tokoh adat di Sumsel. Untuk diketahui, acara formal tersebut merupakan hubungan baik pertama antara Yogyakarta dan Palembang, sejak terjadi ketegangan dua pusat peradaban itu pascaruntuhnya kerajaan Demak yang dipimpin Raden Fatah yang berasal dari Palembang.
Mungkinkah berkah Sriwijaya yang dapat menghantarkan Sri Sultan menjadi presiden Indonesia, seperti halnya Soekarno yang menikahi gadis Sriwijaya, Fatmawati, lalu Megawati Soekarnoputri, serta Gus Dur yang mengaku keturunan Putri Campa--ibunda Raden Fatah--yang berasal dari Palembang? Entahlah, kita tunggu saja Pilpres nanti. (tw/djo)