Dekadensi Moral

Dekadensi Moral

- detikNews
Rabu, 09 Apr 2008 08:52 WIB
Jakarta - Beragam problematika kini tengah dihadapi bangsa. Mulai dari persoalan KKN, kemiskinan, mutu pendidikan, mafia peradilan, diskriminasi, pengangguran, bencana alam, persolaan moralitas anak bangsa, hingga sederet masalah-masalah kecil lainnya yang tak terlacak indera kita.

Semuanya menjadi pemandangan yang ironis di tengah rutinitas masyarakat kita yang terus berdinamika dalam perputaran roda waktu. Ada yang bersikap apatis dan ada sebagian yang peduli. Maka jangan heran bila muncul opini-opini permisif di tengah masyarakat kita. Termasuk persoalan dekadensi moral yang menjadi biang keladi runtuhnya akhlak bangsa.

Dekadensi moral atau demoralisasi adalah masalah besar yang menggerogoti tubuh bangsa ini. Ibarat virus ganas yang dapat menghilangkan kekebalan tubuh. Dia tidak lahir dengan sendirinya. Dia ada karena sebuah sebab. Lunturnya nilai-nilai agama dan kurangnya perhatian keluarga menjadi salah satu sebab dari beragam sebab yang ikut menyeret bangsa ini dalam kubangan lumpur kemaksiatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaya hidup hedonisme ala Barat teraktualisasi lewat pergaulan sehari-hari tanpa malu dan canggung, sehingga melahirkan generasi-generasi abnormal yang miskin ahklak. Moamar Emka dalam bukunya "Jakarta undercover" mengulas habis sisi lain Kota Jakarta, dan mengajak kita menyusuri lorong-lorong kota, menyaksikan sebuah panorama hedonisme yang disajikan kaum kapitalis.

Dunia remang-remang, dunia gemerlap (dugem) atau apalah namanya dipenuhi fantasi-fantasi liar ala kaum jahiliah. Sex party, narkoba, minuman keras, dan tarian telanjang menjadi tren dan gaya hidupnya.

Jakarta mungkin hanyalah potret mini demoralisasi yang terjadi. Namun, Jakarta merupakan sebuah sketsa yang mewakili sebagian besar kota-kota lain di negeri ini. Termasuk Yogyakarta misalnya.

Iip Wijayanto dalam penelitiannya mengungkap fakta yang cukup ironis tentang virginitas kaum hawa (khususnya mahasiswi). Bukunya yang pernah mengundang perdebatan "Sex in the kost" memuat persentase virginitas mahasisiwi dan menyimpulkan sekitar 97,9 % mahasiswi Yogya tidak perawan alias virginitasnya perlu dipertanyakan.

Terlepas dari obyektivitas penelitiannya bukankah ini sebuah jawaban yang sungguh memprihatinkan. Fenomena ini bukan cuma ada di kota-kota besar, namun telah merambah ke desa-desa yang notabenenya adalah masyarakat yang masih bersih dari pengaruh modernisasi.

Free sex atau penggunaan narkoba bukan lagi tren segelintir orang. Namun, telah menjadi tren masyarakat umum. Narkoba telah masuk jantung-jantung pedesaan, dikonsumsi para generasi muda desa, bahkan free sex ala masyarakat desa pun tak kalah sadisnya dengan masyarakat perkotaan.

Generasi muda bangsa ini (tidak semuanya) telah terperangkap dalam lingkaran setan yang bernama kemaksiatan. Atas nama pergaulan dan kebebasan mereka rela kehilangan jati diri, dan menghambakan diri kepada kesenangan sesaat. Tak peduli efeknya di kemudian hari sehingga meyeret mereka dalam jurang kehancuran.

Inilah 'Dekankensi Moral'ย yang telah mencabik-cabik anak bangsa dengan taring kapitalisme. Imbas dari semua ini terlihat tragis (angka aborsi meningkat, tingginya angka perceraian, perselingkuhan merajalela, kawin muda, banyak nyawa mati sia-sia karena narkoba, serta semakin meningkatnya penderita HIV AIDS).

Demoralisasi atau dekadensi moral bukanlah hal sepele atau wacana kosong yang tengah diteriakkan oleh orang-orang yang peduli akan moral bangsa ini. Sudah banyak fakta di depan mata kita, dekadensi moral benar-benar ada dan menjadi momok menakutkan bagi eksistensi bangsa kita. Tanpa penanganan serius dari pemerintah maka jangan pernah salahkan masyarakat atau ormas-ormas yang bertindak arogan memberantas penyakit ini.

Marilah kita bangun Bangsa Indonesia dengan moral dan Akhlak yang bersih dari free sex dan narkoba sehingga eksistensi bangsa kita tetap ada dalam percaturan global sembari mengintrofeksi diri kita masing-masing. Semoga kita adalah pewaris-pewaris bangsa yang dapat menjalankan amanat Ibu Pertiwi. 'No drugs no free sex'. Semoga.

Roevhy Mizzan Salampessy
Jl HR Rasuna Said Kav X-2 Jakarta
roe_vhy@yahoo.co.id
02191509102
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads