Sup Ayam disajikan secara lengkap, ayam, wortel, seledri, dan daun bawang merupakan komponen yang penting dalam penyajian sup ayam. Sup ayam tidak akan menarik pula tanpa kehadiran salah satu komponen tersebut. Semua komponen dalam sup ayam memiliki peran masing-masing untuk memberikan cita rasa yang lengkap.
Filosofi sup ayam yang memiliki khasiat penyembuhan ini seharusnya dipakai pula dalam pemberian pelayanan kesehatan. Berbagai komponen dalam pelayanan kesehatan seharusnya menjadi integrasi yang utuh dalam memberi pelayanan kepada pasien. Kerja sama antara berbagai profesi dalam sebuah tim akan menghasilkan pelayanan yang terintegrasi dan lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, pasien di ICU seringkali dirawat oleh lebih dari 2 dokter. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa pasien di ICU rentan terhadap duplikasi pemeriksaan dan pengobatan.
Clinical Pathway
Salah satu solusi untuk mencapai pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi adalah dengan pemberlakuan clinical pathway. Clinical pathway dapat didefinisikan sebagai pendekatan multidisplin yang berbasis waktu yang digunakan untuk membantu pasien-pasien tertentu mencapai luaran positif yang diharapkan (Middleton dan Roberts, 1998).
Langkah-langkah dalam pathway seyogyanya berlaku bagi sebagian besar pasien untuk suatu luaran yang diharapkan. Kondisi klinis pasien tentulah tidak sama, dan perubahan kondisi klinis pastilah seringkali terjadi, sehingga diperlukan fleksibilitas suatu pathway.
Clinical pathway merupakan perangkat koordinasi dan komunikasi bagi para petugas yang terlibat dalam tatalaksana pasien yang sama (Pearson, dkk, 1995). Clinical pathway merupakan perangkat bantu untuk penerapan standar pelayanan medik (evidence based clinical practice guideline).
Sampai saat ini penerapan standar pelayanan medis (SPM) masih belum sepenuhnya dapat dicapai. Standar pelayanan medis tidak tersedia di bangsal pelayanan atau poliklinik, dan pada umumnya merupakan dokumen yang tersimpan rapi di kantor sekretariat rumah sakit. Kesenjangan dalam penerapan SPM ini dapat diatasi dengan mengintegrasikan clinical pathway dalam rekam medis pelayanan pasien sehari-hari (Wolff, 2004).
Clinical pathway merupakan perangkat penunjang pemberlakuan SPM lokal atau nasional, dan mendorong praktek klinik berbasis bukti (Middleton dan Roberts, 1998). Aspek yang dicakup dalam pathway dapat bervariasi mulai dari diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi akut, dan rehabilitasi. Pathway digunakan sebagai peragkat tatalaksana kasus yang disesuaikan dengan bukti-bukti ilmiah yang terbaru dan terbaik, dan standar pelayanan medik berbasis bukti.
Tujuan penggunaan clinical pathway adalah sebagai berikut:
(1) mengurangi variasi dalam pelayanan medik,
(2) meramalkan lama tinggal di RS dan jumlah pemeriksaan,
(3) sebagai panduan bagi seluruh staf RS yang terlibat dalam pemberian pelayanan pasien, dan
(4) meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan edukasi tentang rencana perawatan pasien (Pearson, dkk, 1995).
Format umum suatu clinical pathway adalah dalam bentuk tabel-waktu, yang berisi kegiatan-kegiatan pelayanan yang harus dijalani oleh sorang pasien (Pearson, dkk, 1995). Petugas yang terkait dengan pelayanan pasien merujuk ke daftar tilik pasien dan memberikan catatan pada dafter tilik tersebut. Segala bentuk variansi akan dicatat dan diberi penjelasan (Cheah, 2000).
Sebuah pathway pada umumnya ditunjang dengan algoritma tatalaksana dalam sebuah kerangka kerja yang disusn berdasar kemungkinan skenario yang terjadi pada pasien (Kendall, 2007).
Belajar dari Kasus Pak Harto
Kasus kesehatan mantan Presiden Soeharto bisa dijadikan pelajaran yang berharga. Pada kasus Pak Harto, tim dokter yang berjumlah 40-an orang bertemu dan berkoordinasi dengan para petugas kesehatan yang lain (perawat, ahli gizi, dan sebagainya) untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program terapi setiap harinya.
Hal itu tentu saja seyogyanya berlaku bagi semua pasien kebanyakan. Sayangnya pembentukan tim yang multidisiplin ini hanya dikerjakan pada kasus sakitnya pejabat atau mantan pejabat. Seharusnya tidaklah demikian.
Pemberlakuan sebuah clinical pathway akan mengharuskan seluruh tim yang bertugas dalam perawatan seorang pasien untuk selalu berdiskusi dan berkoordinasi tentang pelayanan bagi pasien. Seluruh tim menyadari perannya masing-masing. Koordinasi tim kesehatan akan menyajikan sebuah "menu sup ayam" yang nikmat dan menyehatkan bagi pasien.
Rizaldy Pinzon dr MKes SpS
SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta
medidoc2002@yahoo.com
08122731487 (msh/msh)