.webp)
Titik hotspot kembali muncul di Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Lahan seluas 20 hektare terbakar dan saat ini telah dipadamkan.
Titik hostpot pertama kali terpantau melalui aplikasi Dashboard Lancang Kuning, pada Sabtu (8/11). Personel dari Polres Kampar langsung bergerak menuju ke lokasi untuk memadamkan api.
Pada Minggu, 9 November 2025, api sudah mulai padam. Saat ini, petugas masih terus melakukan pendinginan untuk mengantisipasi timbulnya api kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S menyampaikan keprihatinannya dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Ia mengingatkan bahaya dampak kabut asap akibat pembakaran lahan.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian kebakaran lahan ini. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, karena dampaknya sangat merugikan kita semua. Asap yang ditimbulkan dapat mengganggu kesehatan, aktivitas ekonomi, dan merusak lingkungan," ujar Boby, Minggu (9/11/2025).
Boby juga menegaskan pihaknya akan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku pembakaran lahan.
"Kami akan terus berupaya melakukan pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan. Siapapun yang terbukti melakukan pembakaran lahan, akan kami tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," imbuhnya.
 Foto: Upaya pemadaman terkendala lokasi dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. (dok. Polres Kampar) |
Kendala Pemadaman
Pemadaman dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Kampar Kiri Kompol Rusyandi Z Siregar, bersama Iptu Wahyu Saputra, Ipda Nurman Effendi, Ipda Effendro Harta, Aiptu Nurman, Bripka Yusri Omega, Bripka Firman Edi, Bripka Herman Surianto, dan Bripka Ariep Syafri Alfitri.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan sulit, sekitar 2 jam dengan jarak 60 kilometer, tim tiba di lokasi dan menemukan 1 titik api yang membakar lahan seluas sekitar 20 Ha.
"Medan yang kami hadapi sangat sulit. Jarak tempuh jauh, lokasi sulit dijangkau, akses hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, lokasi yang terbakar berada di daerah perbukitan, tidak ada sumber air di sekitar lokasi, dan tidak ada jaringan sinyal," ujar Kompol Rusyandi Z Siregar.
Dengan segala keterbatasan, tim gabungan berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Selain itu, tim juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran dan memasang police line di lokasi kejadian.
"Kami terus berupaya memadamkan api dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembakaran lahan ini," tegas Kompol Rusyandi Z Siregar.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau dan melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran serta penyelidikan pemilik lahan yang terbakar. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk pemadaman menggunakan water bombing. Hingga saat ini, masih terdapat api dan asap di lokasi kebakaran.
Lihat juga Video 'Menhut Ungkap Karhutla Turun, Tapi Riau & Kalsel Diminta Hati-hati':
(mea/rfs)
