Badan Narkotika Nasional (BNN) mengapresiasi pengungkapan 30 kilogram sabu oleh Polres Kepulauan Meranti, Polda Riau. BNN menyebutkan pengungkapan tersebut adalah yang terbesar di Kepulauan Meranti.
"Ini adalah pengungkapan terbesar yang pernah terjadi di wilayah Kepulauan Meranti. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polda Riau dan Polres Meranti atas kerja keras, profesionalitas, dan sinergi luar biasa dalam pemberantasan narkotika," ucap Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Brigjen Christ Reinhard Pusung, dalam konferensi pers di Polres Meranti, Kamis (9/10/2025).
Mantan Kabagops Densus 88 Polri ini mengatakan pengungkapan tersebut menandakan bahwa aparat penegak hukum, baik Polri, TNI, maupun BNN tidak tinggal diam dan akan terus melakukan penindakan tegas terhadap jaringan narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan pengungkapan tersebut juga berhasil menyelamatkan ratusan ribu jiwa, khususnya generasi muda yang kerap menjadi sasaran pengedar dan bandar narkoba.
"Ini hasil kerja yang hasilnya menyelamatkan generasi muda. Kalau dilihat dari jumlah barang bukti 30 kilogram ini bisa digunakan oleh 90.000 sampai 100.000 orang, bisa dibayangkan kalau tidak berhasil digagalkan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa modus peredaran narkoba kini berkembang dengan gaya baru, menggunakan liquid vape dan minuman cair berlabel 'Happy Water' yang dikemas menyerupai produk legal. Happy Water ini bukan air minum biasa, melainkan cairan yang mengandung zat psikotropika berbahaya yang memberikan efek euforia dan adiksi.
Begitu pula dengan catridge-catridge vape bermerek menarik seperti Popeye atau Lamborghini, ini bukan rokok elektrik biasa, tapi alat penyamaran narkotika modern.
Brigjen Christ juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap produk-produk vape dan liquid tanpa izin edar yang beredar bebas, karena sulit dibedakan dari produk legal.
"Kami meminta seluruh keluarga agar lebih peduli dan waspada terhadap anak-anak maupun remaja yang menggunakan vape. Jangan anggap sepele, bisa jadi yang mereka hisap narkoba cair yang mematikan," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa BNNP Riau akan memperkuat koordinasi dengan Bea Cukai, Kepolisian, dan pemerintah daerah untuk menutup jalur distribusi serta mengawasi peredaran barang-barang tersebut di pasar lokal.
30 Kg Sabu Disita
Seperti diketahui, Polres Kepulauan Meranti menggagalkan jaringan narkoba internasional dengan menyita 30 kilogram sabu, 24,3 kilogram Happy Water merek Lamborghini, serta 1.034 catridge liquid mengandung narkotika dengan merek Popeye, Pink, Hijau, dan Ungu. Dalam operasi ini, Satuan Reserse Narkoba Polres Kepulauan Meranti menangkap empat orang tersangka.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi menyampaikan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama erat antar-unit dan dukungan masyarakat dalam memberikan informasi yang akurat. AKBP Aldi juga menambahkan bahwa jaringan ini diduga kuat terhubung dengan sindikat narkoba lintas negara yang memanfaatkan jalur laut di perbatasan Riau-Malaysia.
"Kami akan terus memperketat pengawasan di wilayah pesisir agar jalur laut tidak lagi dijadikan pintu masuk barang haram," kata Aldi.
Sementara itu, Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo menegaskan, keberhasilan pengungkapan ini merupakan bukti kerja keras dan sinergi kuat antara Polri dan seluruh elemen yang terlibat dalam pemberantasan narkotika.
"Ini pesan tegas bahwa tidak ada ruang bagi para pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Riau. Kami akan tindak tegas dan tuntas siapa pun yang mencoba merusak masa depan generasi muda," ujar Brigjen Jossy.
(mea/dhn)